√ Misteri Gunung Ciremai, Bunyi Gamelan Mistis Kuntilanak
Gunung Cereme atau yang lebih sering dikenal dengan nama Gunung Ciremai merupakan gunung berapi kerucut yang terletak di dua kabupaten, yakni Kuningan dan Majalengka. Gunung berapi ini masih aktif tapi sudah usang tidak mengatakan gejala acara vulkanik. Oleh alasannya ialah itu, banyak para pecinta alam yang berdomisili di Jawa Barat melaksanakan pendakian di Gunung Ciremai ini.
Bukan hal gres bila selalu ada kisah mistis di setiap gunung di Indonesia. Di Jawa Timur, ada banyak misteri yang tersimpan di Gunung Merapi, Gunung Lawu, Gunung Semeru, dan gunung-gunung lainnya. Namun, kali ini Bacaterus akan mengajak Anda membahas kisah misteri Gunung Ciremai. Konon, para pendaki sering mendengar bunyi gamelan misterius hingga dengan pengalaman melihat penampakan sosok kuntilanak.
Pernah menjadi pertapaan Sunan Gunung Jati
Sebelum membahas seputar kisah misteri Gunung Ciremai yang tentu menciptakan bulu kuduk merinding, ternyata gunung ini pernah disinggahi oleh salah satu tokoh yang besar lengan berkuasa dalam penyebaran agama Islam di Indonesia, yakni Sunan Gunung Jati. Salah satu anggota Walisongo ini pernah menentukan Gunung Ciremai sebagai kawasan pertapaannya.
Pada waktu itu, Sunan Gunung Jati dan para ulama lain hendak mendaki Gunung Ciremai untuk melaksanakan permusyawarahan. Kala itu Portugis sudah memasuki Indonesia dan berambisi untuk membunuh para ulama di Indonesia. Para ulama, termasuk Sunan Gunung Jati, setuju untuk melaksanakan permusyawarahan di Puncak Gunung Ciremai yang dirasa aman.
Namun, di tengah jalan dia merasa tidak kuat melanjutkan perjalanan karena usianya sudah sepuh. Sunan berhenti di sebuah watu dan beristirahat di situ. Batu tersebut ketika ini dikenal dengan nama Batu Lingga.
Akhirnya, rombongan tetap meneruskan pendakian, sedangkan dia beristirahat di watu itu. Akan tetapi, sesudah rombongan itu turun, Sunan Gunung Jati tidak ikut pulang dan menentukan bersemedi di atas watu itu untuk mendekatkan diri pada Allah SWT.
Sosok Nyi Linggi dan macan tutul
Nyi Linggi ialah sosok nenek bau tanah yang jarang menampakkan diri. Sosok Nyi Linggi ini ialah salah satu kisah misteri Gunung Ciremai yang tersebar di kalangan juru kunci dan pendaki. Konon, sosok nenek ini mempunyai kaitan dengan Sunan Gunung Jati alasannya ialah sesudah sang sunan meninggalkan pertapaannya, Nyi Linggi tiba dan menempati Batu Lingga untuk melanjutkan pertapaan sunan.
Selama bertapa, Nyi Linggi ditemani dengan 2 ekor macan tutul yang sangat setia kepadanya. Nenek ini bertapa untuk memperoleh ilmu kedigdayaan. Sayangnya, Nyi Linggi gagal memperoleh ilmu kedigdayaan alasannya ialah ia meninggal sebelum menuntaskan pertapaannya. Masyarakat sekitar menemukan mayat Nyi Linggi, tapi mereka tidak menemukan 2 ekor macan tutul yang selalu menemani beliau. Kedua macan tutul itu seolah hilang tak berbekas.
Konon, Nyi Linggi dan kedua macan tutulnya pernah menampakkan diri kepada juru kunci atau pendaki, meskipun frekuensi penampakannya sanggup dibilang jarang. Sejatinya, penampakan Nyi Linggi ini tidak terlalu mengganggu acara para pendaki.
Suara gamelan misterius
Apa yang terlintas dalam benak Anda ketika mendengar bunyi gamelan di atas Gunung Ciremai? Tentu saja ketika mendengar bunyi tersebut Anda sudah jauh dari pemukiman penduduk, sehingga sangat tidak mungkin bila bunyi gamelan dari desa di kaki Gunung Ciremai terdengar hingga ke pendengaran Anda. Ya, bunyi gamelan misterius ini merupakan misteri Gunung Ciremai yang mengambarkan keangkeran gunung setinggi 3.078 meter di atas permukaan bahari ini.
Bukan satu atau dua pendaki saja yang pernah mendengar bunyi gamelan ketika berada di jalur pendakian. Ada cukup banyak pendaki yang mengaku pernah mendengar bunyi gamelan misterius ini. Semakin kita menaruh perhatian untuk mendengarkan bunyi tersebut, maka bunyi akan ibarat menjauh dengan sendirinya.
Menurut para pendaki, bunyi gamelan mistis ini ialah ulah dari mahluk halus penunggu Gunung Ciremai. Tujuan mereka menciptakan bunyi gamelan ini biar mengecoh konsentrasi pendaki sehingga mereka jadi tersesat. Jadi, bila Anda mendengar bunyi gamelan ketika mendaki Gunung Ciremai, abaikan saja dan bacalah doa biar Anda dan rombongan sanggup selamat hingga tujuan.
Penampakan kuntilanak di jalur pendakian Batu Lingga
Kembali ke Batu Lingga yang menjadi kawasan pertapaan Sunan Gunung Jati, ternyata di sepanjang jalur pendakian Batu Lingga ini dihuni oleh sosok kuntilanak yang kerap kali mengganggu para pendaki. Tak sedikit pendaki yang pernah melihat penampakan hantu perempuan berambut panjang dan berbaju putih ini.
Kehadiran sosok kuntilanak ini biasanya diawali oleh wangi harum atau wangi kemenyan yang tiba-tiba muncul di malam hari. Jika “beruntung” maka Anda akan melihat sosok kuntilanak ini. Namun, kadang kala mahluk astral ini tidak menampakkan diri dan hanya mengganggu dengan aroma saja.
Jalak hitam dan tawon hitam di Pos Pengalap
Setelah memasuki Pos Pengalap atau pos keempat, beberapa pendaki yang pernah mendaki Gunung Ciremai mengaku diikuti oleh jalak hitam dan tawon hitam. Biasanya kedua binatang misterius ini akan mengikuti dari Pos Pengalap hingga Pos Seruni. Keberadaan binatang misterius ini cukup mengganggu, apalagi dengan tawon hitam yang selalu menciptakan kita merasa was-was.
Akan tetapi, ada mitos yang tersebar di masyarakat sekitar bahwa pendaki atau siapa pun yang menjumpai jalak dan tawon hitam ini diminta untuk tidak mengganggu binatang tersebut. Apabila kita mengganggu binatang ini, maka akan terjadi petaka yang tak terduga pada ketika pendakian atau turun gunung.
Misteri Tanjakan Batu Tere
Membahas kisah misteri Gunung Ciremai rasanya tidak lengkap bila kita tidak membahas Tanjakan Batu Tere yang dikenal seram. Tanjakan ini berada di jalur Linggar Jati pada ketinggian 2.200 meter di atas permukaan laut. Bagi yang belum mahir dalam hal memanjat, maka mereka harus merangkak ibarat komodo ketika berusaha naik ke tanjakan ini.
Sejatinya, ada sejarah kelam yang menaungi Tanjakan Batu Tere. Hanya saja tidak semua orang tahu dan mau menceritakannya. Dinamakan sebagai Bapa Tere artinya ialah “Bapak Tiri”. Dikisahkan bila dahulu kala ada seorang bapak yang pernah mengajak anak tirinya untuk mendaki Gunung Ciremai. Naas, si anak dibunuh oleh ayah tirinya sendiri sempurna berada di atas jembatan tersebut.
Nama Bapak Tere sendiri diambil dari kisah tersebut. Hal ini menceritakan bahwa kelakuan seorang ayah tiri ternyata sama dengan kejamnya jalur tanjakan ini yang cukup menyiksa bagi para pendaki.
Tak sanggup dipungkiri bahwa setiap gunung tentu mempunyai kisah misteri yang berbeda-beda. Sosok penampakan mahluk astral seolah ialah hal yang biasa terjadi di gunung. Pembahasan mengenai misteri Gunung Ciremai ini tidak lantas menciptakan Anda jadi takut, tetapi Anda harus berakal membawa diri dan menjaga sikap maupun perkataan selama pendakian.
Untuk menghindari gangguan mahluk astral selama pendakian, usahakan untuk terus berdoa dan menjaga pikiran biar tidak kosong. Jangan lupa untuk turut menjaga tutur kata dan sikap biar mahluk astral yang menghuni gunung ini tidak merasa terganggu dengan kehadiran Anda dan rombongan.
Keangkeran Gunung Ciremai mengambarkan bahwa Kuningan menyimpan kawasan angker yang penuh misteri. Anda sanggup mencari tahu mengenai kawasan angker lainnya di wilayah Kuningan dengan membaca artikel 6 kawasan angker di Kuningan.
Sumber https://bacaterus.com
0 Response to "√ Misteri Gunung Ciremai, Bunyi Gamelan Mistis Kuntilanak"
Posting Komentar