Pembaharuan Sekolah Dalam Prespektif Global
Kemerdekaan RI segera akan memasuki tahun ke-66. Peran pendidikan yang strategis secara realistis belum sanggup mengantarkan insan Indonesia sebagai bangsa yang terkemuka. Sekali pun pendidikan bukan satu-satunya faktor besar lengan berkuasa terhadap kemajuan bangsa, namun fakta tak sanggup dipungkiri bahwa bangsa-bangsa yang berperadaban tinggi mempunyai sistem sekolah yang efektif , inovatif dan produktif.
Giles dan Hargreaves 2006 dalam bunga rampai How School Principals Sustain Success Over Time menyatakan bahwa merealisasikan keberhasilan sekolah dalam jangka panjang berbeda dengan mewujudkan keberhasilan sekolah dalam jangka pendek. Daya kembang jangka pendek (transien) sering harus dipaksakan oleh pihak eksternal untuk mencapai tujuan tertentu.
Mewujudkan keberhasilan jangka panjang berkembang melalui proses pertumbuhan kapasitas organisasi dan individu warga sekolah secara progresif dan inovatif yang dipadukan dengan studi literatur yang mendalam wacana bagaimana seharusnya keberlanjutan pembaharuan dari waktu ke waktu dilaksanakan (Giles dan Hargreaves 2006). Pelaksanaannya disempurnakan dengan pengalaman mewujudkan mutu yang tinggi serta menerima dukungan kebijakan pendidikan yang efektif.
Indonesia menerapkan kebijakan pembinaan pendidikan untuk memicu perubahan jangka pendek dengan intervensi eksternal. Sekolah didorong untuk berbagi organisasi maupun dalam sistem pembelajaran dengan memakai indikator yang instan. Proyek proteksi keuangan, proteksi pembinaan, penilaian kinerja, banyak sekali proteksi sarana-prasaran serta peningkatan mutu pendidik-tenaga kependidikan diberikan semoga menghasilkan perubahan dengan bukti fisik yang kongkrit.
Bersamaan dengan itu, dalam penerapan standar pemerintah menurunkan banyak sekali pedoman yang tersusun sistematis dan mengandung rumusan indikator operasional yang ideal. Mimpi membangun sekolah efektif tertuang dalam banyak sekali kriteria mutu pencapaian delapan standar nasional pendidikan.
Pembelajaran yang efektif tergambar dalam pedoman pengembangan kurikulum sebagai prasyarat berlangsungnya proses pembelajaran. Pembelajaran aktif, inovatif, dan menyenangkan tergambar dalam indikator proses. Pedoman penilaian dan supervisi akademik tertata apik dalam ayat-ayat yang memuat kriteria mutu ideal. Sekali pun begitu, banyak sekolah yang belum terampil mengejawantahkan semua rumsan baik itu menjadi kenyatatan. Aturan belum berdampak pada perkembangan prilaku yang kongkrit.
Namun dalam kenyataanya semua pemicu itu belum sanggup membangkitkan pembaharuan secara masif. Sekolah masih banyak yang terjebak dalam status quo. Mempertahankan budaya belajarnya yang usang sehingga sentuhan pembaharuan yang profesional dan proporsional belum sesuai dengan kebutuhan siswa yang faktual dalam menghadapi tantangan global.
Dari fakta ini, kita menerima pelajaran bahwa menggubah cita-cita menjadi realita memerlukan ilmu, kecerdasan, dan keterampilan. Dalam beberapa hal penting kita kalah cerdas oleh bangsa-bangsa lain sehingga kesenjangan faktual antara yang kita harapkan dengan yang sanggup kita wujudkan masih lebar. Hal ini dibuktikan dengan posisi mutu produk mencar ilmu siswa secara kolektif belum sebaik yang dicapai oleh siswa dari banyak sekali negara maju.
Menggugah pembaruan juga menghadapi resistensi besar terutama dalam mengubah prilaku profesional mendidik, mengajar, dan melatih dalam kelas. Orentasi mencar ilmu masih terfokus pada bagaimana siswa memperoleh pengetahuan melalui transfer gosip dari guru ke siswa, dari buku untuk siswa.
Kondisi faktual ini menandakan adanya masalah. Penguasaan pengetahuan dan keterampilan pengelola pendidikan kita masih belum sebaik pengetahuan dan keterampilan pengelola pendidikan di negara lain yang lebih maju sehingga kita belum sanggup mengasilkan produk mencar ilmu sebaik bangsa-bangsa yang mempunyai daya saing tinggi dalam produk industri.
Referensi:
- John H. McConnell, 2003. How to identify your organization’s pembinaan needs : a practical guide to needs analysis, AMACOM, a division of American Management Association, 1601 Broadway, New York
- (http://www.mes.org/correlates.html)
- Hubert Saint-Onge and Charles Armstrong, 2004. The Conductive Organization Building Beyond Sustainability: Copyright , Elsevier Inc
0 Response to "Pembaharuan Sekolah Dalam Prespektif Global"
Posting Komentar