Mempelajari Asal Undangan Nenek Moyang Bangsa Indonesia
the leader's. Asal seruan nenek moyang bangsa Indonesia memang menjadi salah satu pokok bahasan mata pelajaran sejarah yang kita pelajari di kursi sekolah. Tak heran kalau banyak guru sejarah yang menunjukkan kiprah kepada akseptor didik nya untuk menciptakan artikel, makalah, maupun diskusi mengenai sejarah, teori, maupun persebaran terkait materi asal seruan nenek moyang bangsa Indonesia. Bahkan di taman kanak-kanak waktu aku usia kanak-kanak dulu pun tak luput dari nyanyian yang berbunyi begini “nenek moyangku seorang pelaut gemar mengarung luas samudra, …” hehe
Bagi kau yang masih bertanya-tanya “siapa dan dari mana sih asal nenek moyang kita?” jangan khawatir, di bawah ini akan kami jelaskan secara singkat mengenai materi tersebut.
Menurut Para Ahli
Banyak para ilmuwan yang beropini mengenai teori asal seruan nenek moyang bangsa Indonesia, diantaranya adalah: Max Muller, Hogen, Van Heine Geldern, Mayundar, Drs. Moh. Ali.
Di antara para jago tersebut, salah satu teori yang sangat logis dan masuk logika serta sanggup dipertanggungjawabkan mengenai kebenarannya yaitu teori yang dinyatakan oleh Drs. Moh. Ali. Beliau menyatakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari tempat Yunan. Drs. Moh. Ali menyatakan bahwa leluhur kita berdatangan secara berkelompok yang berasal dari daratan Asia dalam beberapa gelombang/ tahapan. Tahap pertama diyakini terjadi pada tahun 3.000 hingga 1.500 sebelum masehi. Sedangkan gelombang kedua berlangsung pada tahun 1.00 hingga 500 sebelum masehi.
perlu diketahui bahwa tempat Yunan yang dimaksud di atas merupakan tempat di Asia Tenggara yang sekarang dikenal sebagai Negara Myanmar.
Suku Ras
Menurut penelitian terkait peninggalan pra sejarah yang ditemukan di beberapa daerah, diyakini bahwa nenek moyang kita merupakan suku ras dari bangsa Melayu. Setidaknya terdapat 2 suku ras yang menduduki tanah air kita pada awal kehidupan masyarakat pra sejarah, yakni Suku Ras Proto Melayu (Melayu tua), dan Deutro Melayu (Melayu muda). Hal ini sanggup kita pelajari dari hasil kebudayaan kedua suku ras tersebut. Suku Ras Proto Melayu mempunyai ciri hasil kebudayaan dari materi tanah liat, sedangkan suku Ras Deuntro Melayu mempunyai ciri hasil kebudayaan yang terbuat dari logam/ perunggu. Dari suku ras Deuntro Melayu inilah yang hingga sekarang berkembang di Indonesia mulai dari orang Jawa, Melayu, Bugis, Batak, maupun Minang.
(kata Dodit: termasuk kau lho, iya kamu).
Semoga uraian singkat di atas sanggup kau jadikan pengetahuan sekaligus acuan kiprah baik berupa artikel, makalah, diskusi mengenai sejarah, teori, maupun persebaran terkait materi asal seruan nenek moyang bangsa Indonesia. Selamat Belajar
Baca Juga:
0 Response to "Mempelajari Asal Undangan Nenek Moyang Bangsa Indonesia"
Posting Komentar