iklan

Makalah Permasalahan Pengangguran Di Kabupaten Aceh Utara Dan Cara Mengatasinya





KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis panjatkan ke khadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, alasannya yaitu atas berkat dan rahmay-Nya, balasannya penulis bisa menuntaskan makalah ini. Tak lupa penulis ucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang baik secara pribadi atau pun tidak pribadi telah membantu proses penulisan makalah yang berjudul “Permasalahan Pengangguran di Kabupaten  Aceh Utara dan cara mengatasinya ” dari awal sampai akhir.
Makalah ini merupakan salah satu kiprah mata kuliah Pembanggunan Regional  .Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pembimbing dan kepada segenap pihak yang telah menawarkan bimbingan serta aba-aba selama penulisan makalah ini..
 \          Semoga makalah ini sanggup bermanfaat bagi pembaca. Penulis ucapkan maaf kalau makalah ini belumlah sempurna. Penulis sadar, masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.
                                                                                               Lhokseumawe, Juni 2013

                                                                                                                   Penulis









DAFTAR ISI
BAB I  ( PENDAHULUAN)
1.1  Latarbelakang
1.2  Rumusan masalah
1.3  Tujuan
BAB 11 ( PEMBAHASAN)
2.1Faktor Pentebab penganguran di Kab. Aceh Utara
2.2 Dampak pengangguran terhadap pembangunan Kabupaten Aceh Utara
2.3 Cara mengatasi pengangguran di Kabupaten Aceh Utara
BAB III ( PENUTUP)
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran









BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Pembangunan (development) yaitu proses perubahan yang meliputi seluruh system sosial, menyerupai politik, ekonomi, infrastruktur, pertahanan, pendidikan dan teknologi, kelembagaan, dan budaya (Alexander 1994). Portes (1976) mendefenisiskan pembangunan sebagai transformasi ekonomi, sosial dan budaya. Pembangunan yaitu proses perubahan yang direncanakan untuk memperbaiki aneka macam aspek kehidupan masyarakat.
Ada bermacam – macam kasus pokok pembangunan di Indonesia,diantaranya yaitu :
  1. Dualisme peraturan
  2.  Kependudukan dan kemiskinan
  3.  Iklim dan geografis
  4. Pemerataan pembangunan
Macam-macam penyebab diatas sangat menghipnotis pembangunan di Kab. Aceh Utara, Kabupaten Aceh Utara  adalah termasuk dalam Kabupaten berkembang, oleh alasannya yaitu itu kasus – kasus diatas harus segera diselesaikan. Kependudukan di Kab. Aceh Utara tidak merata sehingga kepadatan di beberapa kota di Kab Aceh Utara  sangat menghipnotis pembangunan. Dengan kepadatan penduduk tersebut maka persaingan untuk mencari lapangan kerja sangat sulit, dan menjadikan pengangguran dan kemiskinan.
Pengangguran merupakan kasus pokok dalam suatu masyarakat modern. Jika tingkat pengangguran tinggi, sumber daya menjadi terbuang percuma dan tingkat pendapatan masyarakat akan merosot. Situasi ini menimbulkan kelesuan ekonomi yang kuat pula pada emosi masyarakat dan kehidupan keluarga sehari-hari.Pengangguran berdampak besar terhadap pembangunan nasional. Dalam hal ini saya akan menguraikan salah satu kasus yang di hadapi kabupaten Aceh Utara


1.2Rumusan masalah
  • Apa faktor utama penyebab pengangguran di Kab Aceh Utara?
  • Apa dampak pengangguran terhadap pembangunan Kab. Aceh Utara ?
  • Bagaimana cara mengantasi penggangguran di Kab. Aceh Utara?

1.3Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu untuk menambah pengetahuan dan dibutuhkan bermanfaat bagi kita semua. Dan sanggup lebih memahami perihal persepektif teori pembangunan,begitu juga masalah-masalah pembangunan, menyerupai :
  1. mengetahui  faktor penyebab terjadinya pengangguran di Kab. Aceh Utara
  2. mengetahui  dampak pengangguran terhadap pembangunan Kab.  Aceh Utara
  3. mengetahui  cara mengatasi pengangguran di Kab. Aceh Utara











BAB II
PEMBAHASAN
2.1Faktor utama penyebab pengangguran di Kabupaten Aceh Utara
Pengangguran yaitu orang yang berada pada usia produktif/usia kerja yang tidak bekerja. Berdasarkan penyebabnya pengangguran sanggup dibedakan 5 macam yaitu:
  1. Pengangguran struktural yaitu : pengangguran yang terjadi akhir adanya perubahan struktur dan kegiatan ekonomi sebagai akhir perkembangan ekonomi.
  2.  Pengangguran siklus/konjungtur yaitu : pengangguran yang terjadi akhir adanya perubahan-perubahan dalam tingkat perekonomian.misalnya perusahan-perusahaan harus mengurangi kegiatan produksi sehingga sebagian tenaga kerja diberhentikan.
  3. Pengangguran friksional yaitu : pengangguran yang terjadi pada ketika perekonomian mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh (full employment),di mana tenaga kerja berusaha mengganti pekerjaan atau pergeseran tenaga kerja atau mogok sementara untuk menuntut kenaikan upah.
  4.  Pengangguran musiman yaitu : pengangguran yang terjadi akhir perubahan undangan terhadap tenaga kerja yang sifatnya berkala,misalnya menganggur pada ketika selang antara demam isu tanam dan demam isu panen
  5. Pengangguran alasannya yaitu perubahan teknologi(technological unemployment) yaitu pengangguran yang terjadi akhir perubahan teknologi contohnya mengganti tenaga kerja insan dengan mesin.

Salah satu kasus yang cukup besardi Kab Aceh utara  adalah kasus pengangguran, yang tidak pernah teratasi setiap tahunnya. Faktor pengangguran bisa bermacam-macam macamnya, dan ini dihentikan di abaikan oleh pemerintah Kab. Aceh Utara. Usaha mengatasi pengangguran bukanlah kewajiban pemerintah semata. Seluruh penduduk  Kab. Aceh Utara  di harapkan partisipasinya untuk mengatasi kasus ini. Tanpa kerjasama pemerintah dan masyarakat tidak mungkin sanggup mengatasi pengangguran di Kab. Aceh Utara Berikut yaitu beberapa penyebab pengangguran yang umum terjadi di Aceh Utara.
  1. Pendidikan rendah. Pendidikan yang rendah dpat mengakibatkan seseorang kesulitan dalam mencari pekerjaan. Di karenakan semua perusahaan membutuhkan pegawai seminimal SMA.
  2. Kurangnya keterampilan. Banyak mahasiswa atau lulusan Sekolah Menengan Atas yang sudah mempunyai kriteria dalam bekerja,namun dalam teknisnya keterampilannya masih kurang. Sehingga susah dalam mencari pekerjaan.
  3. Kurangnya lapangan pekerjaan. Setiap tahunnya, di Kab. Aceh Utara mempunyai jumlah lulusan sekolah atau kuliah yang begitu tinggi. Jumlah yang sangat besar ini tidak seimbang dengan lapangan pekerjaan yang ada, baik yang di sediakan oleh pemerintah maupun swasta.
  4. Kurangnya tingkat EQ masyarakat. Tingkat EQ meliputi kemampuan seseorang dalam mengandalikan emosi, yang kuat terhadap keterampilan berbicara/berkomunikasi, bersosialisasi, kepercayaan diri, dan sifat lainnya yang mendukung dalam hidup di masyarakat. Orang yang cerdik berkomunikasi dan cerdik bersosialisasi lebih gampang mendapat pekerjaan di banding orang yang selalu pendiam dan tidak berani mengeksplor potensi diri.
  5. Rasa malas dan ketergantungan diri pada orang lain. Misalnya ada seorang lulusan sarjana yang kemudian tidak mau bekerja dan lebih suka menggantungkan hidup kepada orang renta atau pasangannya bila sudah menikah. Ia termasuk pengangguran, selain itu ia melewatkan peluang untuk membuat suatu lapangan pekerjaan bagi orang lain.
  6. Tidak mau berwirausaha. Umumnya sesorang yang gres lulus sekolah/kuliah terpaku dalam mencari pekerjaan, seolah itu yaitu tujuan yang sangat mutlak. Sehingga persaingan mencari pekerjaan lebih besar di bandingkan membuat suatu usaha.
Itulah beberapa faktor pengangguran yang banyak terjadi di Kabupaten Aceh Utara. Cukup sulit untuk mengatasi pengangguran di Kabupaten Aceh Utara dengan tingkat jumlah penduduk yang begitu besar dan masih banyaknya korupsi di kota Kab Aceh Utara, sehingga laju pengangguran semakin naik per tahunnya.


2.2Dampak pengangguran terhadap pembangunan Kabupaten Aceh Utara
Jika tingkat pengangguran tinggi, sumber daya menjadi terbuang percuma dan tingkat pendapatan masyarakat akan merosot. Sehingga menghambat beberapa faktor pembangunan nasional, menyerupai :
  1. Pendapatan Nasional dan Pendapatan per Kapita.
  2. Beban psikologis
  3. Biaya sosial
  4. Penerimaan negara

Pendapatan nasional dan pendapatan perkapita.
Upah merupakan salah satu komponen dalam penghitungan pendapatan nasional. Apabila tingkat pengangguran semakin tinggi, maka nilai komponen upah akan semakin kecil. Dengan demikian, nilai pendapatan nasional pun akan semakin kecil.Pendapatan per kapita yaitu pendapatan nasional dibagi jumlah penduduk. Oleh karna itu, nilai pendapatan nasional yang semakin kecil akhir pengangguran akan menurunkan nilai pendapatan per kapita.
Beban psikologis
Semakin usang seseorang menganggur, semakin besar beban psikologis yang harus ditanggung. Secara psikologis, orang yang menganggur mempunyai perasaan tertekan, sehingga kuat terhadap aneka macam perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Dampak psikologis ini mempunyai imbas domino di mana secara sosial, orang menganggur akan merasa minder alasannya yaitu status sosial yang tidak atau belum jelas.
Biaya sosial
Dengan semakin besarnya jumlah pengangguran, semakin besar pula biaya sosial yang harus dikeluarkan. Biaya sosial itu meliputi biaya atas peningkatan tugas-tugas medis, biaya keamanan, dan biaya proses peradilan sebagai akhir meningkatnya tindak kejahatan.

Penerimaan tempat Kab. Aceh Utara
Salah satu sumber penerimaan negara yaitu pajak, khususnya pajak penghasilan. Pajak penghasilan diwajibkan bagi orang-orang yang mempunyai pekerjaan. Apabila tingkat pengangguran meningkat, maka jumlah orang yang membayar pajak penghasilan berkurang. Akibatnya penerimaan negara pun berkurang. 
Beberapa faktor di atas sanggup menghambat pembangunan nasional yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat. Baik berupa penbangunan sistem sosial, politik, ekonomi, infrastruktur, pertahanan, pendidikan dan teknologi, kelembagaan, dan budaya.Jumlah pengangguran di Kab. Aceh Utara, Provinsi Aceh sebanyak 7.848 jiwa atau 11,83 persen dari angkatan kerja 2010 sebanyak 66.326 jiwa.  
 Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kab. Utara,  mengatakan, pengangguran didominasi kalangan terpelajar, hal itu didasarkan banyaknya lulusan perguruan tinggi tinggi dengan aneka macam jurusan.            Ia menyatakan, sempitnya lahan pekerjaan membuat angka pengangguran di Kab. Aceh Utara terus bertambah. Jika kondisi tersebut tidak segera diatasi maka akan berakibat kepada imbas sosial lainnya.           
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kab.Aceh Utara  menyebutkan jumlah angkatan kerja yang siap kerja dari segi umur mencapai 66.326 jiwa pada tahun 2010 sementara jumlah pengangguran sebanyak 7.848 jiwa. Maka presentasenya kalau dilihat dari tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) sebesar 57,73 persen.Sementara daya tampung dunia kerja yang sesuai dengan jurusan yang digelutinya sangat terbatas sekali. Terlebih lagi, masih ada anutan umum rata-rata ingin menjadi PNS.           "Pengangguran didominasi oleh kalangan intelektual alasannya yaitu banyak yang masih berorentasi ingin menjadi PNS, sehingga biasnya, antara angkatan kerja yang ada dengan dunia kerja jauh tidak seimbang.




2.3Cara mengatasi pengangguran di Kabupaten Aceh Utara
Banyak upaya yang telah dilakukan pemerintah Kab. Aceh Utara selama ini dalam mengurang jumlah pengangguran di kab. Aceh Utara  namun masih saja pengangguran tidak berkurang bahkan lebih bertambah setiap tahunnya di karenakan tidak seimbangnya jumlah pencari kerja dan lapangan pekerjaan.
Menurut Paul A. Samuelson dan Wiliam D. Nurdhaous dalam bukunya Ekonomi mengemukakan cara-cara mengatasi pengangguran yaitu sebagai berikut:
  1. Memperbaiki pasar tenaga kerja
  2. Menyediakan kegiatan pelatihan
  3. Menciptakan kegiatan padat karya
Ada aneka macam cara dalam mengatasi pengangguran,yaitu :
  1. Peningkatan Mobilitas Tenaga kerja dan Modal
  2. Penyediaan Informasi perihal Kebutuhan Tenaga Kerja
  3. Program Pendidikan dan Pelatihan Kerja
  4. Menggalakkan kegiatan transmigrasi
  5. Meningkatkan dan mendorong kewiraswastaan
  6. Mengintensifkan kegiatan keluarga berencana
  7. Menekan impor dan memperbanyak ekspor

Peningkatan Mobilitas Tenaga kerja dan Modal
Peningkatan mobilitas tenaga kerja dilakukan dengan memindahkan pekerja ke kesempatan kerja yang kosong dan melatih ulang keterampilannya sehingga sanggup memenuhi tuntutan kualifikasi di tempat baru. Peningkatan mobilitas modal dilakukan dengan memindahkan industri (padat karya) ke wilayah yang mengalami kasus pengangguran parah. Cara ini baik dipakai untuk mengatasi msalah pengangguran struktural.


Penyediaan Informasi perihal Kebutuhan Tenaga Kerja
Untuk mengatasi pengangguran musiman, perlu adanya sumbangan isu yang cepat mengenai tempat-tempat mana yang sedang memerlukan tenaga kerja. Masalah pengangguran sanggup muncul alasannya yaitu orang tidak tahu perusahaan apa saja yang membuka lowongan kerja, atau perusahaan menyerupai apa yang cocok dengan keterampilan yang dimiliki. Masalah tersebut yaitu duduk kasus informasi. Untuk mengatasi kasus tersebut, perlu diadakan sistem isu yang memudahkan orang mencari pekerjaan yang cocok. Sistem menyerupai itu antara lain sanggup berupa pengumuman lowongan kerja di kampus dan media massa. Bisa juga berupa pengenalan profil perusahaan di sekolah-sekolah kejuruan, kampus, dan balai latihan kerja.
Program Pendidikan dan Pelatihan Kerja
Meningkatkan kegiatan pendidikan dengan cara wajib berguru 12 tahun dan menawarkan pendidikan gratis bagi warga yang kurang mampu, sehingga mengurangi pengangguran yang tidak terdidik. Memberikan training kerja untuk mencari kerja, sehingga menjadi pekerja yang terampil dan ahli. Perusahaan lebih menyukai calon pegawai yang sudah mempunyai keterampilan atau keahlian tertentu. Masalah tersebut amat relevan, mengingat sejumlah besar penganggur yaitu orang yang belum mempunyai keterampilan atau keahlian tertentu.

Menggalakkan kegiatan transmigrasi
Program transmigrasi bukan saja merupakan cara efektif meratakan pembangunan dan jumlah penduduk, tetapi juga merupakan cara mengatasi pengangguran yang tepat. Yaitu tidak semua berbondong – bondong mencari pekerjaan di ibukota yang sanggup memadatkan ibu kota. Oleh alasannya yaitu itu, transmigrasi yaitu solusi terbaik untuk mengatasi pnegangguran juga dengan menawarkan training dan sumbangan modal untuk membuka perjuangan di wilyah transmigrasi sehingga sanggup membuka lapangan pekerjaan.


Meningkatkan dan mendorong kewiraswastaan
Meningkatkan jumlah wiraswasta dengan adanya UKM dengan sumbangan modal yang di berikan oleh pemerintah dan kerjasama dengan pihak swasta. Menumbuhkan jiwa wirausaha semenjak sekolah sehingga merubah paradigma dari mencari pekerjaan menjadi memberi pekerjaan. Hal ini yang mesti di dukung oleh pemerintah. Mendukung kegiatan wirausaha sekecil apapun skala perjuangan tersebut dan menawarkan training – training wirausaha sampai menawarkan pinjaman – pinjaman tanpa anggunan dan tanpa bunga bagi perintis perjuangan ( masih pemula ). Wirausaha bukan saja mengatasi pengangguran di tanah air tetapi juga bentuk perjuangan untuk meningkatkan perekonomian Indonesia.

Mengintensifkan kegiatan keluarga berencana
Seperti yang telah kita ketahui, Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi penduduk terbanyak di dunia. Kaprikornus apabila kasus keluarga berencana ini tidak dijalankan secara efektif, sanggup dipastikan pengangguran di Indonesia akan semakin bertambah. Pemerintah harus berusaha untuk menekan laju pertumbuhan penduduk dan mengawasi kegiatan ini dengan sebaik baiknya supaya kegiatan ini berjalan dengan sangat baik. Karena masih belum terlihat keberhasilan dari kegiatan KB.

Menekan impor dan memperbanyak ekspor
Pemerintah harus menekan impor sebanyak mungkin dan memajukan produk – produk dalam negeri yang di hasilkan dari petani dan para wirausaha. Sehingga para usahawan tidak kesulitan dalam mencari pasar dalam menjual usahanya. Dan berusaha untuk mengekspor produk dalam negeri yang laku  dalam pasaran luar negeri yang sanggup menghasilkan devisa daerah. Sehingga para pengangguran yang berusaha untuk membuatkan bisnis usahanya tidak kesulitan mencari pasar untuk menjual hasil dari usahanya.
Kepala Dinas social Tenaga Kerja Kab. Aceh Utara menjelaskan untuk Balai Latihan Kerja (BLK) telah di bentuk  untuk Kab. Aceh Utara
Kepala BLK menyatakan, kalau  balai latihan kerja tersebut, telah sukses  berjalan perjaka pengangguran bisa dilatih aneka macam keahlian yang berorentasi pada kemandirian. "Untuk  kemajuan BLK mungkin harus juga dipikirkan oleh pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. Jika hanya dibutuhkan dari APBK Kab. Aceh Utara  sulit terwujud alasannya yaitu keterbatasn anggaran,.Selain itu, pemerintah juga harus memikirkan kehadiran aneka macam industri yang sesuai dengan potensi yang dimiliki daerah. Hal itu untuk mengurangi biaya operasional.
"Seperti Kab. Aceh Utara, bisa saja dibangun pabrik pengalengan ikan dan lain sebagainya. Berapa banyak yang sudah tertampung tenaga kerja kalau tersedianya lapangan kerja. .Ditambah lagi, kalau angka pengangguran makin usang semakin banyak yang tidak diimbangi dengan ketersedian lapangan kerja, maka hal itu tidak saja menimbulkan permasalahan sosial, tapi bisa mengancam keutuhan tempat Kab. Aceh Utara.
             Hal hal di atas yaitu beberapa cara yang sanggup di gunakan pemerintah dalam mengurangi pengangguran di Kab. Aceh Utara  dan sanggup memperkuat ekonomi di Kab. Aceh Utara  Namun pemerintah tempat  tidak akan bisa menjalankan kegiatan – kegiatan tersebut kalau tanpa adanya kerjasama dengan pihak swasta dan masyarakat. Mengenai upaya mengurangi angka pengangguran, pihaknya tidak bisa berbuat banyak dan hanya bisa mengharapkan supaya segera terciptanya lapangan kerja yang banyak di Kab. Aceh Utara.    









BAB III
PPENUTUP

Kesimpulan
Pengangguran merupakan faktor penting dalam pembangunan Kabupaten Aceh Utara baik jangka panjang maupun jangka pendek. Pengangguran harus segera di atasi supaya ekonomi Kabupaten Aceh Utara  bisa lebih baik dan bisa bersaing dengan kabupaten-kabupaten lainya. Pemerintah Kab. Aceh Utara diharapakan sanggup mengatasi pengangguran dengan menyediankan lapangan pekerjaan atau program-program bina perjuangan untuk masyarakat kecil.

Saran
  • Pemerintah Kab. Aceh Utara harus lebih mengawasi kegiatan KB
  • Pemerintah Kab. Utara  harus sanggup bekerja sama dengan swasta dan masyarakat dalam mengatasi pengangguran.
  • Mengadakan sosialisasi pada masyarakat perihal perjuangan mandiri.









Sumber http://lussychandra.blogspot.com

0 Response to "Makalah Permasalahan Pengangguran Di Kabupaten Aceh Utara Dan Cara Mengatasinya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel