iklan

Seputar Terbentuknya Bank Dunia (The World Bank)

Selain menjadi awal terbentuknya the International Monetary Fund (IMF), pertemuan di Bretton Woods pada Juli 1944 telah menghasilkan komitmen untuk mendirikan institusi yang bertugas mempromosikan pembangunan ekonomi jangka panjang, serta mengupayakan pengentasan kemiskinan melalui pertolongan teknis dan finansial, terutama pada sektor publik, menyerupai pembangunan sarana pendidikan, kesehatan, serta pelestarian lingkungan.

 telah menghasilkan komitmen untuk mendirikan institusi yang bertugas mempromosikan pem Seputar Terbentuknya Bank Dunia (The World Bank)
Berdasarkan maksud tersebut, dibentuklah Bank Dunia atau the World Bank (catatan: pada awalnya institusi ini berjulukan the International Bank for Reconstruction and Development/IBRD, dikala ini IBRD menjadi salah satu tubuh dalam Bank Dunia).

Tujuan awal didirikannya Bank Dunia ialah untuk membangun perekonomian tempat Eropa melalui pemberian dana investasi pada pembangunan.



Tak jauh berbeda dengan IMF, donatur utama forum multi negara ini ialah Amerika Serikat, Kanada, Perancis, Jerman, dan Inggris; dengan Amerika Serikat sebagai donatur terbesar.

Dalam perkembangannya, Bank Dunia mengalami beberapa kali pembiasaan organisasi.

Hingga dikala ini Bank Dunia mempunyai lima sub-organisasi, yakni:
  • the International Bank for Reconstruction and Development (IBRD).
  • the International Development Association (IDA).
  • the International Finance Corporation (IFC).
  • the Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA).
  • the International Center for Settlement of Investment Disputes (ICSID).

Masing-masing sub-organisasi tersebut mempunyai fungsi dan tugasnya sendiri.

IBRD dan IDA berfokus pada pemberian kemudahan pinjaman lunak dan pengawasan kebijakan publik. Dalam hal ini, IBRD bertugas membantu negara-negara berkembang melalui pemberian pinjaman lunak untuk meningkatkan perekonomian di sektor riil.

Sementara IDA menyediakan pinjaman tanpa bunga bagi negara-negara yang masuk dalam kategori miskin (dari perspektif angka pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita).

Sedangkan IFC, MIGA, dan ICSID lebih menitikberatkan pada sektor swasta (private sector), yakni menyediakan dana bantuan, layanan asuransi, serta jasa penyelesaian problem di sektor swasta.

Di sini, IFC memberi pertolongan berupa dana investasi serta layanan konsultasi, terutama pada sektor bisnis. MIGA bertugas mendorong investasi melalui foreign direct investment (FDI) di negara-negara berkembang, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mengurangi angka kemiskinan, dan meningkatkan kesejahteraan.

Sementara ICSID menyediakan kemudahan internasional dalam penyelesaian sengketa terkair investasi (www.worldbank.org. About the World Bank, dikutip pada Kamis, 07 April 2016).

Adapun aturan dasar Bank Dunia menyatakan bahwa setiap negara yang ingin bergabung dalam forum ini harus terlebih dahulu menjadi anggota IMF. Dengan kata lain, anggota Bank Dunia secara otomatis ialah anggota IMF.

Sementara dalam penentuan hak suara, Bank Dunia mengenal sistem kuota dan hak bunyi (vote).

Seperti halnya IMF, hak keanggotaan didasarkan pada skala ekonomi, posisi neraca perdagangan, serta besarnya dana yang disetorkan pada Bank Dunia.

Lebih lanjut, Bank Dunia juga menghadapi masalah ketidaksetaraan dalam pemberian hak pada masing-masing anggota. Negara-negara kecil dan negara-negara berkembang berada pada posisi yang lebih lemah dan tidak bisa berpartisipasi aktif dalam setiap pengambilan keputusan.

Sebagai gambaran, pada awal berdirinya the World Bank, Amerika serikat menyumbang sekitar 35% dari total saham pada institusi tersebut, maka tidak mengherankan bila negara ini memiliki hak bunyi yang sangat signifikan dalam pengambilan keputusan;

Alhasil, tidak sedikit yang beropini bahwa keputusan apapun yang dihasilkan oleh Bank Dunia tidak lepas dari kepentingan Amerika Serikat (Grifith-Jones, S. Governance of the World Bank, Report Prepared for DFID, 2002).

Kritik lain ialah terkait tidak diperhitungkannya faktor lingkungan dalam pengambilan keputusan. Jika dilihat dari sejarahnya, setiap pemberian pinjaman oleh Bank Dunia semata-mata didasarkan pada kemampuan negara debitur dalam mengembalikan pinjaman.

Akibatnya, debitur memakai dana pinjaman untuk pembangunan tanpa disertai assessment terhadap lingkungan, sehingga menjadikan dampak negatif berupa kerusakan ekosistem dan habitat kehidupan disekitarnya.

Hal ini direspon Bank Dunia dengan memasukkan faktor lingkungan sebagai salah satu kriteria utama dalam evaluasi kelayakan suatu negara memperoleh pinjaman. Pun demikian, sampai dikala ini concern mengenai kiprah Bank Dunia dalam pemeliharaan kelestarian lingkungan masih menjadi sorotan.

Kritik selanjutnya berasal dari hasil penelitian yang mengungkap bahwa bantuan pinjaman lebih banyak tertuju ke negara yang termasuk dalam kategori mampu, bukan pada negara miskin.

Hal ini terjadi sebab salah satu syarat dikucurkannya dana ialah kemampuan negara debitur mengembalikan pinjaman (Meltzer, A. The Report of the International Financial Institution Advisory Commission: Comments on the Critics, 2000).

Walau demikian, the World Bank menyatakan telah memberi kontribusi yang signifikan dalam pembangunan ekonomi di seluruh potongan dunia, termasuk di negara-negara miskin yang tersebar di benua Afrika.

Disamping itu, laporan kinerja Bank Dunia disajikan dalam banyak sekali publikasi yang bisa diakses secara umum di www.worldbank.org.

Demikian uraian terkait terbentuknya Bank Dunia beserta kritik-kritik atas kinerjanya. **



ARTIKEL TERKAIT :
Sejarah Terbentuknya Blok Uni Eropa (the European Union)
Tantangan UNDP Mewujudkan Agenda the Sustainable Development Goals (SDGs)
Sejarah dan Peran G7 (the Group of Seven) dalam Tata Kelola Perekonomian Dunia
Peran WTO (the World Trade Organization) dalam Membangun Kerjasama Perdagangan Internasional
Sumber http://www.ajarekonomi.com

0 Response to "Seputar Terbentuknya Bank Dunia (The World Bank)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel