iklan

✔ 14 Macam Aspek Geografi Dan Misalnya Lengkap

Setalah kita mencoba membahas apa hakikat geografi melalui banyak sekali pengertian, konsep, pendekatan dan prinsip-prinsip keilmuannya, pada kesempatan kali ini kita akan mencoba untuk mengetahui lebih jauh wacana apa yang menjadi aspek geografi menurut objek kajian geografi, komponen lingkungan dan hubungan antar aspek. Untuk itu, silakan kalian simak baik-baik penjelsan berikut ini. Selamat membaca dan belajar.
Setalah kita mencoba membahas apa hakikat geografi melalui banyak sekali pengertian ✔ 14 Macam Aspek Geografi dan Contohnya Lengkap

Aspek Geografi Berdasarkan Objek Kajiannya
Berbagai pengertian geografi menyerupai yang dikemukakan para ahli, dapatlah disimpulkan bahwa geografi merupakan suatu ilmu pengetahuan dengan objek utamanya yaitu bumi beserta segala isinya, termasuk di dalamnya segala kejadian atau fenomena yang timbul akhir adanya hubungan interaksi antara banyak sekali unsur fisik maupun sosial dilihat dari konteks keruangan. Dengan demikian, secara garis besarnya aspek-aspek geografi mencakup aspek fisik dan aspek sosial.
1. Aspek Fisik
Aspek fisik dalam geografi hanya membahas unsur-unsur geosfer yang bersifat fisik antara lain mencakup tanah, air, iklim dengan segala proses alamiahnya.
2. Aspek Sosial
Aspek sosial geografi mengambil insan dengan banyak sekali gejalanya sebagai objek studi pokok, menyerupai aspek kependudukan, aspek kegiatan ekonomi, sosial, budaya, dan politiknya

Untuk membedakan kedua aspek tersebut, kau sanggup melihat melalui gejala-gejala geosfer dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, terjadinya perubahan musim, gempa bumi, meletusnya gunung berapi, referensi pengaliran sungai, dan lain-lain merupakan aspek fisik geografi.

Sedangkan yang mengangkut aspek manusianya antara lain, mobilitas penduduk, urbanisasi, masyarakat kota dengan kegiatan industri dan perdagangannya, kegiatan pertanian di desa, dan lain sebagainya.

Kedua aspek geografi tersebut tidak dibahas sendiri-sendiri, melainkan saling berafiliasi (korelasi) membentuk banyak sekali tanda-tanda dan fenomena di permukaan bumi yang tidak terlepas dari kegiatan alam dan insan secara bantu-membantu serta saling mempengaruhi.

Misalnya, ketersediaan air tanah tergantung pada banyak sedikitnya perembesan air ke dalam tanah. Hal ini dipengaruhi oleh jenis batuan dan jenis penutupan lahan. Jenis penutupan lahan sangat tergantung pada kegiatan insan dalam mengolah lahan. Jika lahan banyak ditutup oleh tembok-tembok alasannya yakni kegiatan industri atau permukiman maka kesempatan tanah untuk menyerap air sangat sedikit dan jadinya cadangan air tanah akan berkurang.

Contoh lain, kegiatan pertanian di dataran rendah lebih mengandalkan pertanian sawah (lahan basah) alasannya yakni banyak tersedia air, sedangkan di pegunungan, penduduk lebih banyak mengusahakan perkebunan atau pertanian lahan kering alasannya yakni lebih mengandalkan hujan sebagai sumber airnya.

Aspek Geografi Berdasarkan Komponen Lingkungan
Komponen lingkungan geografi terdiri atas lingkungan fisikal dan nonfisik. Komponen yang termasuk ke dalam lingkungan fisikal antara lain aspek topologi, abiotik (nonbiotik), dan biotik. Adapun lingkungan nonfisik antara lain aspek sosial, ekonomi, budaya, dan politik. Dengan demikian, menurut komponen lingkungan, aspek geografi ada 7 jenis yaitu:
1. Aspek Ekonomi
Aspek ekonomi mencakup unsur pertanian, perkebunan, pertambangan, perikanan, industri, perdagangan, transportasi, dan pasar.
2. Aspek Topologi
Aspek topologi mencakup unsur letak, batas, luas, dan bentuk (morfologi) wilayah.
3. Aspek Nonbiotik
Aspek nonbiotik mencakup unsur kondisi tanah, hidrologi (tata air), dan kondisi iklim.
4. Aspek Biotik
Aspek biotik mencakup unsur vegetasi (tetumbuhan), hewan, dan penduduk.
5. Aspek Sosial
Aspek sosial mencakup unsur tradisi, adat-istiadat, komunitas, kelompok masyarakat, dan lembaga-lembaga sosial.
6. Aspek Budaya
Aspek budaya mencakup unsur pendidikan, agama, bahasa, dan kesenian.
7. Aspek Politik
Aspek politik mencakup unsur pemerintahan dan kepartaian.

Komponen lingkungan geografi baik yang termasuk ke dalam lingkungan fisikal maupun nonfisik menghipnotis kehidupan insan di permukaan Bumi. Bumi mempunyai potensi yang sanggup dimanfaatkan secara optimal bagi kesejahteraan hidup manusia. Namun, diharapkan langkah yang bijaksana dalam mengolah alam sesuai dengan pendekatan dan konsep dalam kajian disiplin ilmu geografi dalam konteks keruangan, kelingkungan, dan kewilayahan

Aspek Geografi Berdasarkan Hubungan Antar Aspek
Geografi merupakan ilmu yang bermanfaat sepanjang hayat dan berkhasiat bagi peningkatan kesejahteraan manusia. Bidang kajian aspek geografi mencakup hubungan kausal dan spasial kehidupan insan di lingkungan yang terintegrasi baik secara fisik, sosial, maupun budaya.

Analisis keruangan bagi spesialis geografi merupakan hal pokok yang harus dipahami alasannya yakni mengkaji banyak sekali aspek, baik secara fisik, sosial, lokasi, maupun kegiatan manusia. Variabel ini berbeda dari suatu tempat dengan tempat yang lainnya. Faktor yang memengaruhi referensi distribusi keruangan atau persebaran unsur, biasanya terkait dengan banyak faktor.

Contoh keterkaitan antara lereng dengan erosi, jenis tanah dan vegetasi. Aspek fisik dengan aspek sosial, misalnya, antara bentuk lahan dengan permukiman atau bentuk lahan dengan transportasi. Contoh lain yakni keterkaitan antara sesama aspek sosial, misalnya, jarak rumah dari jalan dengan kepadatan rumah atau dengan nilai tanah. Berdasarkan hubungan antar aspek ini, maka ada 5 mcam aspek geografi, yaitu:

1. Aspek Lokasi
Konsep lokasi merupakan balasan dari pertanyaan “di mana” (where). Aspek lokasi dibedakan atas lokasi adikara dan lokasi relatif.
 Lokasi absolut menunjukkan letak suatu titik secara tetap terhadap sistem grid (jaring) atau sistem koordinat. Untuk letak suatu titik secara adikara di permukaan bumi ditentukan oleh garis bujur (meridian) dan garis lintang (paralel). Lokasi adikara disebut juga letak astronomis. Letak adikara suatu titik bersifat tetap, walaupun kondisi dan situasi sekitar titik tersebut mengalami perubahan alasannya yakni faktor politik.
 Lokasi relatif. Lokasi ini sanggup berubah-ubah sesuai dengan kondisi dan situasi sekitar lokasi tersebut. Contoh: hulu Sungai Kapuas, mungkin tidak terlalu penting bagi sebagian besar orang. Akan tetapi, pada ketika ditemukan emas atau minyak bumi, lokasi tersebut akan menjadi sangat penting dan bernilai ekonomi tinggi.

Lokasi relatif berkaitan dengan kondisi dan situasi sekitarnya sanggup memperlihatkan keuntungan, tetapi juga sanggup memperlihatkan kerugian. Lokasi tanah yang berada di jalur ekonomi, harganya sanggup sangat mahal. Namun, juga menjadi lokasi yang kurang diminati untuk tempat tinggal bagi golongan tertentu. Hal ini alasannya yakni faktor kebisingan dan polusi yang dihasilkan kendaraan bermotor. Lokasi atau letak relatif sering juga disebut letak geografis.

2. Aspek Jarak
Aspek jarak mempunyai tugas yang penting dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan pertahanan. Jarak merupakan faktor pembatas yang bersifat alami. Konsep jarak bersifat relatif alasannya yakni adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan transportasi. Jarak sanggup dinyatakan dengan jarak lurus antara dua titik pada peta dengan mencermati skala peta, jarak tempuh (dikaitkan dengan waktu perjalanan yang dibutuhkan atau dengan sistem satuan, biaya angkutan).

Jarak antara dua kota yang awalnya ditempuh dalam beberapa hari dengan berjalan kaki, hanya ditempuh dalam beberapa jam dengan pesawat udara. Aspek jarak menjadi faktor pembatas antara dua titik, sejalan dengan kemajuan teknologi sarana angkutan dan teknologi komunikasi. Dengan kemajuan teknologi komunikasi, siaran pribadi pertandingan sepak bola sanggup dipertontonkan ke seluruh dunia berupa siaran langsung.

Dengan kemajuan teknologi komunikasi juga, kita sanggup berkomunikasi dengan kawan kerja atau keluarga yang tinggal di belahan bumi yang lain. Sektor perekonomian dipengaruhi konsep jarak, alasannya yakni semakin jauh jarak suatu tempat, biaya angkutan yang harus dikeluarkan semakin besar dan harga menjadi lebih mahal. Nilai sewa tanah akan semakin rendah jikalau jaraknya jauh dari sentra kegiatan, demikian juga sebaliknya.

3. Aspek Aksesibilitas
Aksesibilitas (keterjangkauan) tidak selalu berkaitan dengan faktor jarak. Konsep ini lebih berkaitan dengan akomodasi untuk menjangkau suatu lokasi. Wilayah dengan tingkat askesibilitas tinggi atau gampang dijangkau, cenderung lebih cepat berkembang. Namun, jikalau kondisi topografi bergunung-gunung, rawan bencana, jauh di pedalaman, dan sulit sarana, tentu sukar untuk dijangkau.

Keterjangkauan umumnya berubah sejalan dengan perkembangan perekonomian dan kemajuan teknologi, sebaliknya tempat-tempat yang keterjangkauannya sangat rendah, akan sukar mencapai kemajuan dan menyebarkan perekonomiannya. Keterjangkauan di Pulau Jawa berbeda dengan Pulau Kalimantan dan Papua alasannya yakni kondisi reliefnya.

4. Aspek Aglomerasi
Penduduk mempunyai suatu tanda-tanda kecenderungan mengelompok pada suatu tempat tertentu yang dianggap paling menguntungkan. Masyarakat petani cenderung untuk mengelompok di wilayah dataran yang subur, sehingga membentuk permukiman. Masyarakat kota cenderung untuk hidup mengelompok dengan masyarakat yang mempunyai strata sederajat. Akibatnya, akan muncul permukiman elite dan permukiman kumuh.

Aglomerasi (pemusatan) penduduk akan memudahkan penyediaan sarana pendidikan (sekolah), sarana kesehatan (puskesmas, rumah sakit), atau sarana ekonomi (pasar, pertokoan). Dengan adanya aglomerasi akan menjadikan efisiensi yang tinggi dalam pemasaran atau pelayanan umum.

Salah satu laba yang didapat dengan adanya aglomerasi penduduk yang padat ialah dimungkinkannya sistem ekonomi aglomerasi yang memanfaatkan jumlah penduduk yang besar sebagai kawasan pemasaran atau pelayanan. Akan tetapi, hanya mencakup wilayah yang sempit. Ini berarti memungkinkan efisiensi yang tinggi dalam produksi pengangkutan barang maupun pemasangan atau pengadaan sarana-sarana untuk pelayanan umum.

5. Aspek Fisik
Bentuk muka bumi bermacam-macam memperlihatkan aspek fisik yang memengaruhi kehidupan penduduk baik bentuk permukiman, mata pencaharian, dan sebagainya. Muka bumi yang mempunyai kemiringan lereng lebih dari 40%, rawan terhadap proses pengikisan. Adapun muka bumi yang mempunyai lereng dengan kemiringan kurang dari 2%, rawan terhadap proses pengikisan kuat pada pengendapan dan sedimentasi di kawasan lainnya.

Suatu kawasan yang mengalami proses pengangkatan akan menjadi lebih tinggi daripada kawasan sekitarnya. Sebaliknya, kawasan yang mengalami proses penurunan, akan menjadi kawasan yang lebih rendah daripada kawasan sekitarnya. Aspek fisik juga memengaruhi pada banyak tidaknya penduduk tinggal di kawasan tersebut. Daerah yang subur tentu diminati banyak orang, tetapi kawasan gurun pasir kurang diminati alasannya yakni sulitnya sumber air ditemukan di kawasan tersebut.

Sumber http://blogmipa-geografi.blogspot.com

0 Response to "✔ 14 Macam Aspek Geografi Dan Misalnya Lengkap"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel