iklan

✔ Paradigma Geografi: Pengertian, Macam-Macam Dan Contohnya

Perkataan “geografi” berasal dari bahasa Yunani yaitu geo berarti “bumi” dan graphein berarti “tulisan”. Jadi, secara harfiah, geografi berarti tulisan perihal bumi. Oleh lantaran itu, geografi sering juga disebut ilmu bumi. Akan tetapi, yang dipelajari dalam geografi bukan hanya mengenai permukaan bumi saja, melainkan juga banyak sekali hal yang ada di permukaan bumi, di luar bumi, bahkan benda-benda di ruang angkasa pun turut menjadi objek kajian geografi.

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, Geografi sebagai disiplin ilmu terus mengalami perkembangan (expanding environment). Perkembangan geografi begitu luas tidak hanya dalam hal objek-objek yang dikajinya melainkan juga pada paradigma atau kerangka berfikirnya. Nah pada kesempatan kali ini, kita akan berguru mengenai paradigma geografi yang mencakup definisi, jenis dan contohnya. Silahkan kalian simak baik-baik.

Pengertian Paradigma Geografi
Paradigma merupakan cara pandang keilmuan yang sama termasuk di dalamnya asumsi, prosedur, dan inovasi yang diakui serta diterima oleh sekelompok ilmuwan dan kesannya diakui masyarakat pada umumnya. Sebagai suatu ilmu yang sudah usang berkembang, geografi juga mengalami pergeseran paradigma dalam studinya. Mulai dari masa tradisional sampai kontemporer.
 yang dipelajari dalam geografi bukan hanya mengenai permukaan bumi saja ✔ Paradigma Geografi: Pengertian, Macam-Macam dan Contohnya
Macam-Macam Paradigma Geografi dan Contohnya
Berdasarkan masa perkembangan, paradigma geografi dibedakan menjadi dua yaitu paradigma tradisional dan paradigma kontemporer. Kemudian, paradigma tradisional ini terbagi lagi menjadi tiga macam, yaitu paradigma eksplorasi, paradigma environmentalisme dan paradigma regionalisme. Berikut ini penjelasannya.
#1 Paradigma Tradisional
Paradigma tradisional mulai berkembang sebelum tahun 1960-an. Selama masa ini, berkembang tiga paradigma yaitu:
Paradigma Eksplorasi
Sesuai dengan namanya, paradigma ini ditandai dengan adanya penemuan-penemuan tempat baru. Ditunjukkan dengan giatnya upaya pemetaan, penggambaran, dan pengumpulan fakta di wilayah gres yang belum diketahui. Kegiatan ini menghasilkan tulisan, gambaran, serta peta yang menawarkan manfaat bagi para geograf untuk menyempurnakan yang telah ada.


Sifat dari produk yang dihasilkan berupa deskripsi dan pembagian terstruktur mengenai wilayah gres dilengkapi dengan fakta lapangan. Oleh lantaran kondisi ini, banyak pihak menyebutnya sebagai era geographical thought atau gagasan secara geografi dalam bentuk deskripsi sederhana dari pengaturan serta pembagian terstruktur mengenai data yang masih sangat sederhana. Contoh paradigma eksplorasi ini yaitu pembuatan peta wilayah-wilayah terpencil yang belum terjangkau oleh infrastrukur pemerintahan.

Paradigma Environmentalisme

Paradigma environmentalisme merupakan kelanjutan dari paradigma eksplorasi. Dorongan peningkatan produk yang lebih akurat dan detail menuntut peneliti melaksanakan pengukuran lebih mendalam terkait dengan elemen fisik. Nah, paradigma ini terkenal pada tamat masa XIX.

Bentuk-bentuk analisis secara mendalam menyerupai analisis morfometrik, lantaran akibat, serta analisis network sangat berkembang. Perkembangan lebih lanjut tampak dengan adanya analisis kekerabatan antara insan dengan lingkungan. Hubungan ini memperlihatkan bahwa insan tidak lagi mendapatkan alam apa adanya. Sebagai teladan kegiatan insan dalam membuka lahan gres untuk pertanian dalam memenuhi kebutuhan hidup meraka merupakan paradigma environmentalisme.

Paradigma Regionalisme
Paradigma regionalisme timbul atas adanya sintesis kekerabatan insan dan lingkungan, sampai memunculkan konsep-konsep region. Beberapa konsep yang muncul, yaitu adanya pembagian wilayah menurut tipenya, formal dan fungsional. Juga pewilayahan menurut hierarki dan kategori. Selain itu, analisis temporal berkembang pula pada masa ini.

Contoh paradigma regionalisme ini yaitu penamaan wilayah pesisir untuk mendiskripsikan bahwa wilayah tersebut merupakan tempat pantai (dekat dengan laut) serta penamaan wilayah pedalaman untuk mendeskripsikan bahwa wilyah ini terletak di dearah perhutanan (jauh dari laut).

#1 Paradigma Kontemporer
Pada masa ini, ditandai dengan berkembangnya metode analisis kuantitatif, model building, dan analisis keruangan. Hingga masa ini disebut periode paradigma analisis keruangan. Seorang geograf, bernama Coffey, mengungkapkan ciri-ciri paradigma geografi kontemporer yaitu adanya spesialisasi dalam geografi sampai menjadikan studi geografi seolah terpisah. Kondisi ini mendorong kemunculan pendekatan sistem dalam ilmu geografi untuk menciptakan geografi kembali pada fitrahnya.

Contoh paradigma kontemporer ini yaitu mulai bermunculan cabang-cabang ilmu geografi yang mempunyai objek kajian yang lebih spesifik seperti geografi fisik (mempelajari tanda-tanda fisik dari permukaan bumi yang mencakup tanah, air, udara dengan segala proses dan dinamikanya), geografi insan (mempelajari aspek keruangan yang dijadikan sebagai tempat terjadinya acara manusia) dan geografi teknik (mempelajari cara-cara memvisualisasikan dan menganalisis datar dan ingformasi geografis dalam bentuk peta, diagram, foto, dan gambaran hasil pengideraan jauh).

Sumber http://blogmipa-geografi.blogspot.com

0 Response to "✔ Paradigma Geografi: Pengertian, Macam-Macam Dan Contohnya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel