Kunci Tanggapan Sejarah Esis Kelas X Penilaian Semester 2
Evaluasi Semester II
1. d
2. a
3. d
4. e
5. e
6. a
7. e
8. d
9. b
10. e
11. b
12. c
13. e
14. a
15. e
16. a
17. d
18. c
19. e
20. d
21. b
22. a
23. e
24. a
25. b
26. e
27. d
28. b
29. b
30. a
31. e
32. b
33. a
34. e
35. d
36. b
37. a
38. b
39. b
40. a
41. b
42. a
43. d
44. b
45. e
46. d
47. e
48. e
49. c
50. a
B.
1. Peradaban sanggup diartikan sebagai puncak hasil budaya suatu kelompok insan atau masyarakat.
2. Ciri-ciri umum peradaban:
- Pembangunan kota-kota gres dengan tata ruang yang baik, indah, dan modern.
- Sistem pemerintahan yang tertib alasannya terdapat aturan dan aturan-aturan.
- Masyarakat terbagi dalam jenis pekerjaan, keahlian, dan strata sosial yang jauh lebih kompleks.
- Berkembangnya bermacam-macam ilmu pengetahuan dan teknologi gres yang lebih maju, menyerupai astronomi, kesehatan, bentuk tulisan, arsitektur, kesenian, ilmu ukur, keagamaan, dan sebagainya.
3. Periodisasi perkembangan budaya masyarakat awal Indonesia dibedakan atas beberapa kurun waktu sesuai dengan tingkat peradabannya. Tingkat peradaban ini dibedakan menurut bahan-bahan yang dipakai untuk menciptakan benda atau alat perlengkapan hidup manusianya. Berdasarkan hal itu, perkembangan budaya sanggup dibedakan menjadi zaman kerikil dan zaman logam. Zaman kerikil terdiri dari zaman kerikil tua, zaman kerikil madya, zaman kerikil muda, dan zaman kerikil besar. Zaman logam terdiri dari zaman tembaga, zaman perunggu, dan zaman besi.
4.
5. Zaman Neozoikum terbagi menjadi dua, yaitu:
- Era tersier, hewan menyusui, menyerupai banyak sekali jenis monyet dan monyet telah berkembang pesat.
- Era kuarter, dibagi menjadi dua kala, yaitu kala pleistosen dan holosen. Kala pleistosen atau zaman Deluvium berlangsung semenjak 600.000 tahun yang kemudian dan sering disebut sebagai zaman es (glasial). Zaman glasial ditandai dengan mencairnya es di Kutub Utara. Kala holosen atau zaman Aluvium berlangsung semenjak 20.000 tahun yang lalu. Pada zaman ini mulai muncul spesies Homo sapiens.
6. Pada zaman kerikil tua, masyarakat hidup berpindah-pindah (nomaden) dan mengumpulkan masakan (food gathering).
7. Pada zaman perundagian, masyarakat telah menetap dan bisa mengolah benda-benda logam. Pada zaman ini, muncul golongan undagi yang terampil melaksanakan suatu jenis usaha. Susunan masyarakat zaman ini menjadi semakin kompleks dan teratur.
8. Jenis-jenis insan purba yang ditemukan di Indonesia, yaitu:
- Meganthropus palaeoj4vanicus ditemukan oleh von Koenigswald di Sangiran. Bengawan Solo pada tahun 1941 di lapisan pleistosen bawah.
- Pithecanthropus mojokertensis ditemukan oleh von Koenigswald di Mojokerto pada tahun 1936.
- Pithecanthropus robustus ditemukan oleh von Koenigswald di Trinil pada tahun 1939.
- Pithecanthropus erectus ditemukan oleh Eugene Dubois di Trinil pada tahun 1890.
- Homo soloensis ditemukan oleh von Koenigswald dan F. Weidenrich di Ngandong pada tahun 1931 – 1934.
- Homo wajakensis ditemukan oleh von Rietschoten kemudian diteliti oleh Eugene Dubois di daerah Wajak, Tulung Agung pada tahun 1989.
9. Hasil kebudayaan kala Pleistosen dibagi ke dalam kebudayaan Pacitan dan kebudayaan Ngandong. Hasil kebudayaan Pacitan berupa alat-alat dari kerikil yang disebut kapak genggam. Hasil kebudayaan Ngandong berupa alat tulang dan kapak genggam.
10. Pada masa berburu, masyarakat masih berpindah-pindah tempat (nomaden) dan memakai peralatan sederhana yang terbuat dari bahan-bahan yang ada di lingkungan mereka, menyerupai batu, kayu, tulang, dan tanduk rusa. Alat-alat tersebut diolah secara berangasan dan belum diasah atau diupam halus. Pada masa bercocok tanam dan beternak, masyarakat telah menetap dan bisa menciptakan tempat untuk memasak dan menyimpan masakan berupa gerabah. Alat-alat penunjang dari kerikil juga sudah diperhalus dan mulai menciptakan peralatan dari kerikil indah, kerikil api, dan kerikil lainnya. Masyarakat telah bisa mengolah pertanian dan peternakan, serta mempunyai pandangan terhadap kehidupan sesudah kematian. Pada zaman ini, praktik perdukunan juga mulai muncul sebagai tanggapan dari berkembangnya penyakit.
11. Peradaban India Kuno dibagi dalam peradaban sungai Indus dan peradaban sungai Gangga. Peradaban sungai Indus terlihat dari peninggalan kota modern Mohenjo Daro dan Harappa. Planalogi atau penataan pada kota-kota tersebut telah mengambarkan sistem kota yang tertata rapi dan teratur layaknya kota modern. Peradaban sungai Gangga merupakan adonan antara kebudayaan bangsa Aria dengan bangsa Dravida. Kebudayaan adonan itu lebih dikenal dengan sebutan kebudayaan Hindu. Perkembangan sistem pemerintahan di lembah sungai Gangga merupakan kelanjutan dari sistem pemerintahan masyarakat di lembah sungai Indus.
12. Peradaban India mempunyai ciri khas, yaitu peninggalan kota Mohenjo Daro dan Harappa yang telah mengenal sistem tata kota modern, menjalankan pertanian, dan pengolahan irigasi. Peradaban India juga melahirkan agama Hindu dan Buddha yang kemudian menyebar ke Asia serta terbentuknya kerajaan Gupta. Peradaban Cina mempunyai ciri khas, yaitu berdirinya dinasti-dinasti yang memimpin pemerintahan, pembangunan tembok besar pada masa Dinasti Chin, perkembangan ajaran filsafat Lao Tse dan Kong Fu Tse, sistem pertanian secara intensif, yaitu dengan penggunaan pupuk dan pembuatan terusan irigasi. Masyarakat Cina juga telah menguasai teknologi pengolahan materi tambang menjadi alat-alat kebutuhan hidup. Bangsa Cina juga dikenal sebagai peradaban yang memilliki banyak hebat dalam bidang astronomi serta sistem penanggalan.
13. Pembangunan tembok besar pada masa Dinasti Chin, perkembangan ajaran filsafat Lao Tse dan Kong Fu Tse, sistem pertanian secara intensif, yaitu dengan penggunaan pupuk dan pembuatan terusan irigasi. Masyarakat Cina juga telah menguasai teknologi pengolahan materi tambang menjadi alat-alat kebutuhan hidup. Bangsa Cina juga dikenal sebagai peradaban yang memilliki banyak hebat dalam bidang astronomi serta sistem penanggalan.
14. Teknik a cire perdue dalam menciptakan perunggu yaitu dengan cara menciptakan teladan dari lilin yang bercampur tanah liat menjadi benda yang akan dibentuk terlebih dahulu. Pola bentuk lilin ini dilapisi dengan tanah liat dan diberi lubang pada bab bawah dan bab atas. Lalu dituangkan cairan perunggu. Cairan lilin yang meleleh akan keluar dari lubang bab bawah. Setelah dingin, yang tertinggal yaitu yang telah jadi. Sementara itu, teknik bivalve mempunyai sedikit perbedaan. Dalam teknik ini, dipakai dua cetakan yang ditangkupkan. Pada dua cetakan yang ditangkupkan itu, diberi lubang di bab atas dan bawahnya supaya sanggup diberi cairan perunggu panas. Setelah mengering dan dingin, dua cetakan tangkup tersebut diangkat dan diperoleh hasil benda perunggu di dalamnya.
15. Kebudayaan Bac Son-Hoa Binh telah ada semenjak tahun 10.000 SM hingga dengan 4000 SM yang terletak di sebelah utara Vietnam . Sistem kebudayaannya berburu dan mengumpulkan makanan. Sistem peralatan dan perlengkapan hidupnya terbuat dari batu-batu. Ciri gerabah kerikil pada budaya Bac Son-Hoa Binh yaitu adanya penyerpihan pada satu atau dua sisinya. Di daerah Jawa, bukti arkeologis dari peralatan hidup masyarakat Bac Son-Hoa Binh ditemukan di lembah sungai Bengawan Solo. Kebudayaan Dong Son telah ada semenjak tahun 1500 SM hingga dengan 500 SM yang bertempat di daerah Sungai Ma, Vietnam. Sistem peralatan dan perlengkapan hidupnya terbuat dari perunggu. Di Indonesia, imbas budaya perunggu dari Dong Don terlihat dari inovasi banyak sekali nekara di banyak sekali kawasan, menyerupai Sumbawa, Selayar, Sulawesi, dan Bali.
Sumber http://vostfourth.blogspot.com
0 Response to "Kunci Tanggapan Sejarah Esis Kelas X Penilaian Semester 2"
Posting Komentar