iklan

Kunci Tanggapan Sejarah Esis Kelas X Penilaian Semester 1

Evaluasi Semester I
A.


1.      d
2.      c
3.      d
4.      a
5.      b
6.      b
7.      e
8.      a
9.      d
10.  c
11.  e
12.  a
13.  d
14.  d
15.  b
16.  d
17.  d
18.  c
19.  a
20.  b
21.  e
22.  a
23.  c
24.  e
25.  a
26.  c
27.  e
28.  a
29.  d
30.  b
31.  d
32.  b
33.  a
34.  a
35.  c
36.  b
37.  d
38.  e
39.  c
40.  c
41.  b
42.  a
43.  c
44.  b
45.  c
46.  b
47.  b
48.  b
49.  c
50.  c



B.
1.      Colingwood beropini bahwa sejarah merupakan ilmu atau suatu balasan atas pertanyaan-pertanyaan wacana persoalan tindakan insan pada masa lalu. Jawaban diperoleh dari interpretasi bukti sejarah dan dari self knowledge manusia.
2.      Kegunaan sejarah sanggup dibagi menjadi dua, yaitu pertama, secara intrinsik dengan menerapkannya sebagai sebuah ilmu, menyatakan pendapat, dan profesi. Kedua, sejarah dipakai secara ekstrinsik dengan menimbulkan sejarah sebagai pendidikan moral, politik, penalaran, dan lain-lain.
3.      Folklore pada masyarakat kawasan berfungsi sebagai sistem proyeksi, sebagai alat pengakuan pranata-pranata dan forum kebudayaan, sebagai alat pendidikan anak, serta sebagai alat pemaksa dan penegas norma-norma biar sanggup dipatuhi oleh masyarakat. 
4.      Sejarah sebagai peristiwa, tidak semua insiden sanggup dikatakan sebagai sejarah, sebuah insiden sanggup dikatakan sebagai insiden sejarah bila insiden tersebut sanggup dikaitkan dengan insiden lain dan menjadi penggalan dari sebuah proses dalam dinamika historis. Sejarah sebagai kisah, merupakan narasi yang disusun menurut memori, kesan, atau tafsiran insan terhadap insiden yang terjadi di masa lalu, ada efek kepentingan dari siapa yang menuturkan cerita itu sehingga sejarah sebagai cerita lebih bersifat subjektif. Sejarah sebagai ilmu, sejarah dianggap sebagai ilmu lantaran sejarah sangat bergantung pada pengalaman manusia. Sejarah sebagai seni, lantaran dalam penulisan sejarah dibutuhkan intuisi, emosi, dan gaya bahasa dalam memberikan fakta sejarah.
5.      Kesalahan dalam pemilihan topik adalah, pertama, kesalahan baconian yang menganggap tanpa teori, konsep, ide, paradigma, praduga, hipotesis, atau generalisasi penelitian tetap sanggup dilaksanakan. Kedua, kesalahan terlalu banyak pertanyaan, dalam penelitian sejarah ada beberapa hal yang dihentikan ditanyakan sekaligus, hal ini akan membuyarkan fokus dalam penelitian. Ketiga, kesalahan pertanyaan yang bersifat dikotomi, bahwa seorang peneliti sejarah dihentikan berpikir hanya ada dua pilihan yaitu hitam dan putih.
6.      Perkembangan penulisan sejarah di Indonesia terbagi atas tiga fase, yaitu sebagai berikut:
-          Fase pertama yakni fase historiografi tradisional yang mencakup penulisan babad dan hikayat. Beberapa kawasan di Indonesia mempunyai tradisi penulisan sejarah yang cukup penting dan biasanya tidak terpisah dari sastra sejarah. Pada zaman Hindu-Buddha, penulisan sejarah umumnya bersifat istanasentris, kepentingan dan impian raja sangat memilih isi tulisan. Masalah yang menjadi objek perhatian ketika itu yakni masalah-masalah pemerintahan. Peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam pemerintahan ditulis pada kerikil besar yang disebut dengan nama prasasti.
-          Fase kedua yakni fase historiografi kolonial. Pada masa kolonial, penulisan insiden sejarah lebih bertujuan untuk memperkokoh kekuasaan mereka di Indonesia. Sebaliknya, di kalangan rakyat Indonesia, tulisan-tulisan sejarah yang dibentuk sanggup berperan dalam membangkitkan semangat usaha bangsa Indonesia melawan penjajah. Hal ini memperlihatkan corak tersendiri terhadap penulisan sejarah masa pergerakan nasional Indonesia.
-          Fase ketiga yakni fase historiografi nasional. Pada masa kemerdekaan,penulisan bertujuan biar perjalanan sejarah bangsa menuju kemerdekaan benar-benar sanggup dipahami. Dengan ini, diharapkan bangsa Indonesia terdorong untuk mengisi kemerdekaan. Sekitar tiga belas tahun setelah Indonesia merdeka, historiografi modern Indonesia dimulai. Sejak proklamasi kemerdekaan, historiografi nasional terbagi atas tiga tahap atau gelombang. Pertama, gelombang dekolonisasi sejarah dengan menggantikan model pendekatan Nederlando-sentris dengan pendekatan Indonesia-sentris. Kedua, gelombang pemanfaatan ilmu sosial dalam sejarah yang dipelopori oleh Sartono Kartodirdjo. Ketiga, gelombang reformasi sejarah, berupa pelurusan terhadap hal-hal yang kontroversial dalam sejarah yang ditulis semasa Soeharto berkuasa.
7.      Sistem iktikad pada masayarakat prasejarah di ndonesia berpusat pada pemujaan terhadap roh nenek moyang yang diyakini hidup dan sanggup mempengaruhi hidup mereka. Pemujaan terhadap roh nenek moyang dilakukan dengan tujuan biar arwah nenek moyang mereka sanggup hidup hening di alam baka. Masyarakat prasejarah memperlihatkan persembahan untuk para arwah nenek moyang mereka, mendoakan dan biar nenek moyang mereka sanggup memperlihatkan kesejahteraan bagi anak-cucu yang ditinggalkan. Sedangkan dalam sistem pengetahuan, masyarakat prasejarah telah memakai alat-alat sederhana untuk membantu dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya pada zaman holosen, alat-alat dari kerikil lebih bervariasi bentuk dan kegunaannya. Semakin usang alat-alat yang dipakai oleh masyarakat purba semakin baik.
8.      Sumber sejarah adalah, materi yang dijadikan rujukan dalam penulisan sejarah. Dari materi dan menurut urutannya sumber terdiri dari sumber primer dan sumber skunder. Fakta sejarah yakni olahan data yang telah di hasilkan melalui proses verifikasi dan interpretasi. Bukti sejarah adalah, peninggalan sebuah insiden atau insiden yang sanggup berbentuk tertulis atau tidak tertulis.
9.      Yang dimaksud dengan prinsip dasar penelitian sejarah yakni langkah-langkah dalam melaksanakan penelitian sejarah yaitu pertama, pemilihan topik, kedua heuristik, ketiga verifikasi atau kritik sejarah dan keabsahan sumber, keempat interpretasi, dan kelima historiografi.
10.  Dalam penafsiran atau interpretasi sejarah sengaja atau tidak niscaya dipengaruhi oleh subjektifitas peneliti. Seorang sejarawan meberikan tafsiran biar data yang diperolehnya sanggup berbicara. Sejarawan yang jujur akan mencantumkan data dan keterangan dari mana data tersebut didapatkan. Sehingga oranglain sanggup melihat kemabali dan menafsirkan ulang data tersebut. Subjektifitas menciptakan interpretasi sejarah menurut topik yang sama sanggup berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh latar belakang dan sudut pandang masing-masing sejarawan.
11.  Periodisasi merupakan pengklasifikasian peristiwa-peristiwa sejarah dalam tahapan atau pembabakan tertentu. Periodisasi dalam penulisan sejarah tergantung pada jenis penulisan sejarah yang akan dilakukan. Periodisasi sanggup dilakukan menurut perkembangan politik, sosial, ekonomi, kebudayaan, dan agama. Sedangkan kronologi adalah, ilmu untuk memilih waktu terjadinya suatu insiden dan tempat insiden tersebut secara sempurna menurut urutan waktu. Tujuan kronologi yakni untuk menghindari anakronisme atau kerancuan waktu dalam sejarah.
12.  Karena dengan mempelajari sejarah kita akan bisa memahami, menilai, dan mengambil keputusan secara lebih cermat dan bijaksana.
13.  Peristiwa dikatakan sebagai insiden sejarah apabila mengandung objektivitas. Objektivitas sejarah sebagai insiden terletak pada fakta yang berkaitan dengan insiden yang benar-benar terjadi. Peristiwa sejarah merupakan insiden yang abadi lantaran insiden tersebut tidak berubah-ubah dan tetap dikenang sepanjang masa. Peristiwa sejarah juga bersifat unik lantaran hanya terjadi satu kali dan tidak pernah terulang kembali secara persis. Peristiwa sejarah juga merupakan insiden yang penting lantaran insiden itu mempunyai arti dalam memilih kehidupan orang banyak.
14.  Sejarah membicarakan insan dari segi waktu. Dalam waktu, ada empat hal yang perlu diperhatikan, yakni perkembangan, kesinambungan, pengulangan, dan perubahan. Artinya, sejarah melihat perkembangan masyarakat dari suatu bentuk ke bentuk yang lain. Sejarah juga melihat kesinambungan yang terjadi dalam suatu masyarakat. Misalnya, kolonialisme merupakan kelanjutan dari patrimonialisme. Sejarah juga melihat perubahan yang terjadi di dalam masyarakat yang biasanya disebabkan oleh efek dari luar.

15.  Heuristik atau pengumpulan informasi mengenai topik penelitian sejarah lazimnya dilakukan oleh sejarawan dengan menelaah banyak sekali buku referensi, bahan-bahan arkeologis, epigrafis, numismatis, dokumen resmi, dan dokumen-dokumen pribadi.

Sumber http://vostfourth.blogspot.com

0 Response to "Kunci Tanggapan Sejarah Esis Kelas X Penilaian Semester 1"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel