Pengertian Flora Nipah
Nipah yaitu sejenis palem (palma) yang tumbuh dilingkungan hutan mangrove atau kawasan pasang surut bersahabat tepi laut. Di beberapa negara lain, tumbuhan ini dikenal dengan nama (dalam bahasa Inggris) Attap palm (Singapura), Nipa palm (Filipina), atau umumnya disebut Nypa palm.
Nama ilmiahnya yaitu Nypa fruticans Wurmb, dan diketahui sebagai satu-satunya anggota genus Nypa. Juga merupakan satu-satunya jenis palma dari wilayah mangrove. Fosil serbuk sari palma ini diketahui dari sekitar 70 juta tahun yang silam (Ditjenbun, 2006).
Klasifikasi Ilmiah Nipah
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : ArecalesTumbuhan Nipah
Famili : Arecaceae
Genus : Nypa
Spesies : Nypa fruticans Wurmb
Genus : Nypa
Spesies : Nypa fruticans Wurmb
(Ditjenbun, 2006).
Batang pohon nipah menjalar di tanah, membentuk rimpang yang terendam oleh lumpur. Hanya roset daunnya yang muncul di atas tanah, sehingga nipah nampak seakan-akan tak berbatang. Akar serabutnya sanggup mencapai panjang 13 m. Perakaran nipah ini hanya terletak dalam lumpur yang sifatnya labil maka rumpun-rumpun nipah sanggup dihanyutkan oleh air hingga ke maritim (Mangrove Information Centre, 2009).
Dari rimpangnya muncul daun-daun beragam menyirip khas palma, tegak atau hampir tegak, menjulang hingga 9 m di atas tanah. Panjang tangkainya 1-1,5 m; dengan kulit yang mengkilap dan keras, berwarna hijau pada yang muda dan berangsur menjadi cokelat hingga cokelat bau tanah sesuai perkembangan umurnya; bab dalamnya lunak mirip gabus. Anak daun berbentuk pita memanjang dan meruncing di bab ujung, mempunyai tulang daun yang di sebut lidi (seperti pada daun kelapa). Panjang anak daun sanggup mencapai 100 cm dan lebar daun 4-7 cm. Daun nipah yang sudah bau tanah berwarna hijau, sedangkan daunnya yang masih muda berwarna kuning, mirip janur kelapa. Banyaknya anak daun dalam tiap ental mencapai 25-100 helai (Mangrove Information Centre, 2009).
Karangan bunga beragam muncul di ketiak daun, berumah satu, dengan bunga betina terkumpul di ujung membentuk bola dan bunga jantan tersusun dalam malai serupa untai, merah, jingga atau kuning pada cabang di bawahnya. Setiap untai mempunyai 4-5 bulir bunga jantan yang panjangnya mencapai 5 cm.
Bunga nipah jantan dilindungi oleh seludang bunga, namun bab yang terisi serbuk sari tetap tersembul keluar. Bunga nipah betina berbentuk bulat peluru dan bengkok mengarah ke samping. Panjang tangkai tubuh bunga mencapai 100-170 cm. Tandan bunga inilah yang sanggup disadap untuk diambil niranya. Empat hingga lima bulan semenjak keluarnya bunga nipah, tandan bunga tersebut sanggup disadap. Pada ketika ini pengisian biji sedang aktif, maka jikalau dilakukan penyadapan niscaya akan sanggup memperoleh jumlah nira yang maksimal (Mangrove Information Centre, 2009).
Buah tipe buah kerikil dengan mesokarp bersabut, bulat telur terbalik dan gepeng dengan 2-3 rusuk, coklat kemerahan, 11 x 13 cm, terkumpul dalam kelompok rapat mirip bola berdiameter sekitar 30 cm. Struktur buah mirip buah kelapa, dengan eksokarp halus, mesokarp berupa sabut, dan endokarp keras yang disebut tempurung. Biji terlindung oleh tempurung dengan panjangnya antara 8-13 cm dan berbentuk kerucut. Dalam satu tandan, buahnya sanggup mencapai antara 30-50 butir, berdempetan satu dengan yang lainnya membentuk kumpulan buah bundar. Buah yang masak gugur ke air dan mengapung mengikuti arus pasang surut atau ajaran air hingga tersangkut di tempat tumbuhnya. Kerap kali buah telah berkecambah senyampang dihanyutkan arus ke tempat yang gres (Mangrove Information Centre, 2009).
Tempat Tumbuh dan Penyebaran Nipah
Nipah tumbuh di bab belakang hutan mangrove, terutama di bersahabat ajaran sungai yang memasok lumpur ke pesisir. Palma ini sanggup tumbuh di wilayah yang lembap agak tawar, sepanjang masih terpengaruh pasang-surut air maritim yang mengantarkan buah-buahnya yang mengapung. Di tempat-tempat yang sesuai, tegakan nipah membentuk jalur lebar tak terputus di belakang lapisan hutan mangrove, kurang lebih sejajar dengan garis pantai. Nipah bisa bertahan hidup di atas lahan yang agak kering atau yang kering sementara air surut (Mangrove Information Centre, 2009).
Palma ini umum ditemukan di sepanjang garis pesisir Samudera Hindia hingga Samudera Pasifik, khususnya di antara Bangladesh hingga pulau-pulau di Pasifik. Nipah termasuk jenis tumbuhan yang terancam punah di Singapura (Mangrove Information Centre, 2009).
Manfaat Nipah
Daun nipah yang telah bau tanah banyak dimanfaatkan secara tradisional untuk menciptakan atap rumah yang daya tahannya mencapai 3-5 tahun. Daun nipah yang masih muda mirip janur kelapa, sanggup dianyam untuk menciptakan dinding rumah yang disebut kajang. Daun nipah juga sanggup dianyam untuk menciptakan tikar, tas, topi dan aneka keranjang anyaman. Di Sumatra, pada masa silam daun nipah yang muda (dinamai pucuk) dijadikan daun rokok yaitu lembaran pembungkus untuk melinting tembakau sehabis dikelupas kulit arinya yang tipis, dijemur kering, dikelantang untuk memutihkannya dan lalu dipotong-potong sesuai ukuran rokok. Beberapa naskah usang Nusantara juga memakai daun nipah sebagai ganjal tulis, bukannya daun lontar (Mangrove Information Centre, 2009).
Tangkai daun dan pelepah nipah sanggup dipakai sebagai materi kayu bakar yang baik. Pelepah daun nipah juga mengandung selulosa yang bisa dimanfaatkan sebagai materi baku pembuatan pulp (bubur kertas). Lidinya sanggup dipakai untuk sapu, materi anyam-anyaman dan tali. Nipah sanggup pula disadap niranya, yakni cairan anggun yang diperoleh dari tandan bunga yang belum mekar. Nira yang dikeringkan dengan dimasak dipasarkan sebagai gula nipah (palm sugar). Dari hasil oksidasi gula nipah sanggup dihasilkan cuka (Mangrove Information Centre, 2009).
Di Filipina dan juga di Papua, nira ini diperam untuk menghasilkan semacam tuak yang dinamakan tuba (dalam bahasa Filipina). Fermentasi lebih lanjut dari tuba akan menghasilkan cuka. Di Malaysia, nira nipah dibentuk sebagai materi baku etanol yang sanggup dijadikan materi bakar nabati pengganti materi bakar minyak bumi. Etanol yang sanggup dihasilkan yaitu sekitar 11,000 liter/ha/tahun, jauh lebih unggul dibandingkan kelapa sawit (5,000 liter/ha/tahun) (Mangrove Information Centre, 2009).
Umbut nipah dan buah yang muda sanggup dimakan. Biji buah nipah yang muda, yang disebut tembatuk, mirip dengan kolang-kaling (buah atep), dan juga diberi nama attap chee ("chee" berarti "biji" berdasarkan dialek China tertentu). Sedangkan buah yang sudah bau tanah bisa ditumbuk untuk dijadikan tepung. Di Kalimantan arang dari akar nipah dipakai untuk obat sakit gigi dan sakit kepala (Mangrove Information Centre, 2009).
0 Response to "Pengertian Flora Nipah"
Posting Komentar