Prosedur Untuk Siklus Pendapatan

Prosedur Untuk Siklus Pendapatan : Siklus pendapatan terbagi atas siklus penjualan dan penerimaan kas perusahaan menjual barang akibatnya ke para pelanggan melalui siklus pendapatan yang melibatkan pemrosesan penjualan tunai, penjualan kredit dan penerimaan kas.

Untuk perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang retail shop, pada umumnya mekanisme untuk penjualan ialah dengan memakai sistem over-the-counter sale. "Over-the counter sale ialah sistem penjualan yang pembeli tiba keperusahaan, melaksanakan pemilihan barang, melaksanakan pembayaran harga barang ke kasa, dan mendapatkan barang yang dibeli."

Pada umumnya over-the-counter sale memakai sistem penjualan ialah dengan penjualan tunai. sebab dalam over-the-counter sale pembeli harus tiba sendiri ke kawasan penjualan untuk melaksanakan pemilihan barnag dan pembayaran harga barang, maka sistem penjualan ini tidak sanggup dipakai untuk melayani pembeli yang secara geografis jauh dari tempat penjualan barang.

Jaringan mekanisme yang membentuk penjualan tunai dengan sistem over-the-counter sale ialah :

1. Prosedur Order Penjualan

Dalam mekanisme ini fungsi penjualan yaitu wiraniaga (sales person)

mendapatkan pesanan penjualan dari pembeli yang tiba ke perusahaan. Fungsi penjualan kemudian menciptakan faktur penjualan yang merupakan bukti pengambilan dan pembayaran barang.

2. Prosedur pengiriman barang

Dalam mekanisme ini fungsi kassa memerintahkan fungsi pengiriman untuk menyerahkan barang kepada pembeli, hal ini berdasarkan bukti pembayaran tunai yang dikeluarkan oleh belahan kasir.

Untuk penjualan kredit, perusahaan pengecer *retail shop) melaksanakan penjualan kredit dengan kartu kredit yang dikeluarkan bank atau oleh perusahaan itu sendiri.

Kartu kredit perusahaan (company credit card) ini diterbitkan oleh perusahaan tertentu untuk para pelanggannya. pelanggan akan sanggup memakai kartu kredit perusahaan sesudah melalui seleksi berdasarkan kemampuan membayar kredit dan karakternya. Pelanggan sanggup memakai kartu kredit ini untuk membeli barnag hanya ke perusahaan yang menerbitkan kartu kredit tersebut. pada final bulan atau pada tanggal tertentu, perusahaan menagih jumlah harga barang dibeli oleh pemegang kartu kredit selam jangka waktu tertentu yang telah lewat.

Untuk kartu kredit bank dikeluarkan oleh bank atau forum keuangan yang lain. Kartu kredit bank yang banyak beredar ialah visi dan master card. dengan memakai kartu kredit ini, pembeli gotong royong menerima memakai copy kredit card sales slip ke bank yang menerbitkan kartu kredit yang bersangkutan. Bank yang menerbitkan kartu kredit biasanya menagih pemegang kartu kredit sebulan sekali, untuk transaksi pembelian  dengan memakai kartu kredit yang dilakukan oleh pemegang kartu kredit dalam jangka waktu sebulan sebelumnya.

Kerangka korelasi antara bank penerbit kartu kredit, pemegang kartu kredit, dan penjual barang (Disebut dengan merchant), menawarkan manfaat kepada semua pihak yang terkait tersebut. Penjual barang dijamin sanggup mendapatkan uang tunai segera dari bank penerbit kartu kredit, pemegang kartu kredit sanggup melaksanakan pembelian secara kredit satu bulan dan bank penerbit kartu kredit mendapatkan credit card fee dari penjual barang.

Jaringan mekanisme yang membentuk sistem penjualan dengan kartu kredit ialah :

1. Prosedur Order panjualan : 

Fungsi penjualan mendapatkan order dari pembeli dan menambahkan gosip penting pada surat oder dari pembeli kemudian menciptakan faktur penjualan kartu kredit dan mengirimkannya ke banyak sekali fungsi lain untuk memungkinkan fungsi tersebut menawarkan bantuan dalam melayani order dari pembeli.

2. Prosedur pengiriman barang
Dalam mekanisme ini fungsi gudang menyiapkan barang yang dibutuhkan oleh pembeli dan fungsi pengiriman menyerahkan barang kepada pembeli sesuai dengan gosip yang tercantum dalam faktur penjualan kartu kredit yang dterima dari fungsi gudang.

3. Prosedur pencatatan piutang :
Dalam mekanisme ini, fungsi akuntansi menciptakan tembusan faktur penjualan kartu kredit ke dalam kartu piutang

4. Prosedur penagihan
Berfungsi untuk mendapatkan faktur penjualan kartu kredit dan mengarsipkannya berdasarkan abjad. secara periodik fungsi penagihan menciptakan surat tagihan dan mengirimkannya kepada pemegang kartu kredit perusahaan, dilampiri dengan faktur penjualan kartu kredit. sedangkan untuk penjualan dengan kartu kredit bank maka fungsi ini mengirimkan surat tagihan buka kepada pelanggan melainkan kepada bank yang mengeluarkan kartu kredit tersebut.

Fungsi yang terkait dalam sistem pejualan diatas adalah
1. Fungsi penjualan
Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertanggung jawab untuk melayani kebutuhan barang para pelanggan

2. Fungsi kredit
Dalam transaksi penjualan kredit fungsi ini bertanggung jawab atas santunan kartu kredit kepada pelanggan terpilih sebelum seorang pelanggan diberi kartu kredit, ia harus mengajukan undangan menjadi anggota kartu kredit perusahaan dengan mengisi formulir permintana menjadi anggota.

3. Fungsi gudang
Dalam transaksi penjualan kredit fungsi ini bertanggungjawab untuk menyimpan barang dan menyiapkan barag yang dibutuhkan olehpelanggan, sesuai dengan yang tercantum di dalam tembusan faktur penjualan kartu kredit yang diterima dari fungsi penjualan

4. Fungsi pengiriman
Dalam transaksi penjualan kredit fungsi ini bertanggungjawab untuk menyerahkan barang yang kuantaitas, mutu dan spesifikasinya sesuai dengan yang tercnatum dalam tembusan faktur penjualan kartu kredit yang diterima dari fungsi penjualan.

5. Fungsi penagihan
Dalam transaksi penjualan kredit fungsi ini bertanggungjawab untuk menciptakan dan mengirimkan surat tagihan secara periodik kepada pemegang kartu kredit perusahaan dan mengirimkan suat tagihan kepada bank yang mengeluarka nkartu kredit apabila transaksi dilakukan dengan memakai kartu kredit bank

6. Fungsi akuntansi
Dalam transaksi penjualan kredit fungsi akuntansi bertanggung jawab mencatat piutang yang timbul dari transaksi penjualan kredit, serta menciptakan laporan penjualan.

Daftar Bacaan : 

Bodnar, George H., William S. Hopwood. Accounting Information System, Seventh Edition, Prentice - Hall Iternational. Inc. Upper Saddle River, New Jersey, 1998.

Hadibroto.S., Masalah Akuntansi, Buku Satu, Lembaga Penerbit FE-UI, Jakarta,1984

Sumber http://tugasakhiramik.blogspot.com/

Share this post