iklan

Masalah Horizontal Pada Tv Crt

Masalah kerusakan horizontal tv nampaknya sangat menarik untuk dipelajari terutama bagi teknisi elektronik. Mengapa demikian? Karen sumber permasalahan dari kerusakan sebuah perangkat tv crt paling banyak menyangkut problem horizontal tv. Sehingga ini sangat mutlak di pelajari oleh teknisi tv tabung.

Beberapa komponen sistem kerja pada sebuah tv crt sangkut pautnya pada horizontal tv. sebagai contoh, contohnya satu merek polytron crt tipe uslim, pada blog sistem kerja pecahan vertikal bergantung pada kerja blog horizontal TV. Jika horizontal tidak bekerja maka otomatis vertikal juga tidak bekerja, lantaran pada sistem suplay pada tv polytron uslim ic vertikal mendapat tegangan dari flyback. Dan flyback bergantung pada sistem pada blok horizontal.

Keterkaitan itulah yang mengakibatkan horizontal tv sering mendapat julukan biang kerok kerusakan dari sebuah tv crt. 

Fungsi horizontal tv 

·         Membangkitkan tegangan tinggi [flyback] dalam bentuk pulsa gelombang gigi gergaji melalui transistor horizontal.
·         Membuka layar ke kiri dan ke kanan melalui defleksi yoke.

Nah sesudah mengenal fungsi horizontal tv kini kita akan menginjak pada kerusakan yang ditimbulkan dikala horisontal tv bermasalah atau rusak. antara lain;
·         Tv mati total
·         Horisontal short
·         Layar tv hanya Nampak satu garis vertikal pada pecahan tengah layar
·         Tegangan b+115 drop
·         Mengakibatkan ac matik jebol

Beberapa pengalaman menangani problem horisontal tv

1.       Tegangan B+115 V drop
Tegangan ini sering kali dipakai sebagai contoh bahwa horizontal tv bermasalah. Salah satunya b+ drop. Beberapa indikasi sering muncul untuk memfonis kerusakan. Kemungkinan kerusakan terjadi pada; transistor horisontal short, flyback short, defleksi yoke terbakar dan pada b+ drop ini juga sanggup disebabkan oleh blog power suplay.

2.       Transistor horisontal short
Transistor horisontal sangat fital bahkan sanggup dibilang sebagai pemain drama utama dalam sistem horizontal. Seringkali dikala transistor horisontal mati mengindikasikan kerusakan yang begitu parah atau terkadang hanya problem umur transistor horisontal menimbulkan tv mati total. Transistor horisontal short menimbulkan tegangan b+ drop. Makara dikala mengecek tegangan b+115v dalam keadaan drop, pertama langkah yang perlu dilakukan yaitu mencopot transistor horisontal kemudian gres di ukur secara pasti. Bersamaan dengan itu cek transistor horisontal apakah benar-benar short atau mati.

3.       Driver horisontal
Flyback tidak bekerja meski transistor horisontal dan tegangan b+ dalam keadaan normal. Ini biasanya terjadi jawaban kaki basis pada transistor horisontal tidak mendapat sinyal dari driver horisontal. Driver horisontal mendapat sinyal dari ic jungle. Sehingga jikalau transistor tidak bekerja kemungkinan tidak adanya sinyal yang dikirim dari ic jungle ke driver horisontal dan driver horisontal tidak mengirim sinyal ke basis transistor horisontal.

4.       Kerusakan pada flyback
Kerusakan pada flyback biasanya ditandai dengan transistor horisontal jebol terus, terdapat percikan api pada body flyback, resistor abl terbakar, tidak adanya output sekunder flyback, tentu hal tersebut tidak mutlak meski harus diukur secara pasti.


5.       Defleksi yoke terbakar
Kerusakan pada defleksi yoke pecahan lilitan horisontal pada pecahan dalam. defleksi yoke sering mengakibatkan transistor horisontal menjadi short. Jika tidak mengakibatkan transistor horisontal short kadang juga ditandai dengan tanda-tanda pada layar Nampak garis putih dari atas ke bawah arah vertikal. Ini membuktikan bahwa putusnya lilitan defleksi yoke. Untuk memastikanya cek memakai multitester pada ohm meter. Jika masih menyambung berarti lilitan dalam keadaan baik, kemungkinan ada jalur menuju lilitan terputus contohnya kabel penghubungnya terputus.

6.       Kapasitor resonant
Kapasitor ini terhubung pribadi dengan kaki kolektor transistor horisontal. Capasitor ini sering mengakibatkan gangguan pada sistem horisontal fungsinya sangat fital sekali. Sehingga dikala kapasitor tersebut mengalami perubahan nilai akan mengakibatkan, layar menciut, bahkan paling parahnya sanggup mengakibatkan transistor horisontal jebol. Jika ukuran capasitor ini nilainya berkurang maka akan berakibat tegangan flyback meningkat, sehingga transistor akan meledak. Yang paling ditakuti yaitu retaknya leher tabung dikala tegangan flyback meningkat drastic dalam sekejap akan menyambar leher tabung. Leher tabung slim kini ini sangt rentan tehadap LONJAKAN AKIBAT CAPASITOR RESONANT INI SEHINGGA SAAT MEMPERBAIKI TV MASLAH HOT LEBIH BAIK CEK SECARA PASTI untuk menghindari sesuatu yang tidak dinginkan.  


Pada dasarnya transistor horisontal menjadi dasar penyebab kerusakan terbanyak dari sekian permasalahan televisi. Transistor horisontal mati mengindikasikan beberpa kerusakan ibarat yang telah saya sebutkan diatas. Memperbaiki tv memang sangat luas ilmunya, sehingga membutuhkan pengalaman lebih jauh lagi terutama pada pecahan blok horisontal. Demikian biar sedikit menunjukkan refrensi untuk anda semua. Terimakasih!





Sumber http://soldiradem.blogspot.com

0 Response to "Masalah Horizontal Pada Tv Crt"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel