Cara Sempurna Merawat Ikan Cupang Aduan Biar Cepat Besar Dan Besar Lengan Berkuasa Bertanding
Cara Merawat Ikan Cupang Aduan – Dikutip dari Wikipedia, ikan cupang yang mempunyai nama Latin Betta sp. merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang mempunyai habitat asal dari beberapa negara Asia Tenggara ibarat Indonesia, Malaysia, Thailand, serta Vietnam. Ikan cupang orisinil dari Indonesia yaitu Betta channoides yang bisa ditemukan di Pampang, Kalimantan Timur.
Ikan ini termasuk ikan yang garang ketika mempertahankan wilayah kekuasaannya sehingga kadang terjadi perkelahian antara dua ekor ikan cupang yang berada dalam satu aquarium. Di kalangan para penggemar ikan hias, ikan cupang dibagi menjadi tiga yaitu: cupang liar, cupang hias, dan cupang aduan.
Pada artikel berikut kita akan membahas secara mendalam wacana bagaimana cara merawat ikan cupang aduan dimulai dari mengenali perbedaan antara cupang aduan dan cupang hias, menyiapkan media pemeliharaan yang bagus, serta mengetahui pakan-pakan untuk cupang aduan.
Daftar Isi
Perbedaan Antara Ikan Cupang Aduan dan Ikan Cupang Hias
Untuk membedakan antara kedua jenis ikan cupang ini kita perlu memperhatikan ciri-ciri fisik di antara keduanya. Ikan cupang hias dan cupang aduan sebetulnya tidak dibedakan dari spesiesnya.
Sebagian besar ikan cupang yang ada di sekitar kita merupakan hasil persilangan dari kelompok Splendens complex yang terdiri dari 5 spesies, yakni Betta stiktos, Betta splendens, Betta smaragdina, Betta mahachai, dan Betta imbellis.
Nah, hasil dari kelompok itulah yang kemudian menghasilkan aneka macam varian dari ikan cupang. Di Indonesia sendiri, ikan-ikan tersebut kemudian dikelompokkan menjadi dua, yakni ikan cupang aduan dan ikan cupang hias. Kedua jenis ikan cupang tersebut banyak dijadikan sebagai hewan peliharaan. Secara umum perbedaan keduanya sanggup dilihat dari bentuk tubuh, gerakan, bentuk sirip, mental dan corak warna.
Ciri-ciri Cupang Hias
Seperti nama panggilannya, ikan cupang ini dirawat untuk dinikmati keindahannya. Penilaian ikan cupang hias biasanya dilihat berdasarkan, mental, gerak, warna, dan bentuknya. Ciri-ciri fisiknya secara umum, yakni:
- Ekor dan sirip yang menjuntai panjang dengan struktur tulang yang khas.
- Corak warna atraktif, menarik serta terang dan tidak terlihat kusam.
- Kibasan siripnya memperlihatkan keanggunan lantaran gerakannya yang tenang.
- Jika sedang bercumbu atau meilhat musuhnya, ekor dan siripnya akan terkembang secara tepat dengan bentuk yang sangat khas.
Kebanyakan ikan cupang hias berasal dari spesies Betta splendens. Jenis-jenis yang kerap diikutkan dalam lomba antara lain: cagak/double tail, serit/crown tail, laga/plakat, bulan separuh/halfmoon, dan jenis giant.
Ciri-ciri Cupang Aduan
Cara paling ampuh untuk mengidentifikasi kecakapan cupang yaitu ketika melihatnya sedang bertarung. Terkadang ada ikan cupang yang dianggap sekedar cupang hias, malah sangat perkasa dikala diadu bertanding. Akan tetapi, secara umum ciri-ciri fisiknya yaitu sebagai berikut:
- Bentuk tubuh tampak kokoh.
- Tinggi dan lebar cupang aduan mempunyai tebal dan besar yang sama hanya di pecahan ujung ekor agak mengecil.
- Siripnya akan mengembang tepat dikala melihat musuh. Pertanda bahwa mentalnya elok untuk diadu.
- Bibirnya tampak kokoh dan juga tebal. Mulutnya tidak menganga, hanya terkatup rapat.
- Tampak gigi yang runcing kalau dilihat dari atas.
Ikan cupang aduan biasanya dari spesies, Betta mahachai, Betta imbellis, Betta splendens serta hasil silangannya yang lain. Di negara -negara Asia Tenggara termasuk Indonesia, kontes cupang aduan biasanya sering digelar di waktu-waktu tertentu. Sedangkan di Amerika Serikat, mengadu ikan ini yaitu ilegal dan merupaka sebuah tindak kriminal
Semuanya ikan cupang kelompok Splendens complex mempunyai abjad dasar garang dan bisa di adu. Cupang aduan bisa elok dikala dipandang dan sebaliknya cupang hias bisa tangguh dikala diadu. Semua sangat bergantung dari bagaimana cara kita merawatnya ikan cupang tersebut.
Menyiapkan Air untuk Ikan Cupang
Salah satu diam-diam cara merawat ikan cupang aduan semoga sehat dan berpengaruh diadu yaitu dengan memperlihatkan kualitas air yang ideal sebagai media hidup untuk ikan kita. Air yang berkualitas tentu akan menciptakan nyaman ikan cupang dan juga menjadikannya selalu sehat dan terhindar dari penyakit. Ikan cupang yang sehat tentu juga akan membuatnya kuat. Berikut yaitu beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyediakan air untuk ikan cupang aduan kita.
Sumber Air
- Air sungai: perlu disaring terlebih dahulu dengan ijuk atau zeolit (bila perlu), kemudian kemudian ditampung dalam bak/drum dan diendapkan selama semalam.
- Air ledeng: kerap mengandung zat klorin, sehingga perlu dinetralisir dengan kristal K2S2O3 yang dilarutkan ke dalam air sebanyak 30 liter. Endapkan selama semalam dan di-aerasi minimal selama 8 jam.
- Air sumur: diperlakukan sama dengan air ledeng lantaran mengandung zat-zat yang tidak dketahui tapi paling tidak oksigen terlarut di dalamnya sudah cukup.
Satu hal yang paling penting wacana air yang dipakai untuk cupang aduan yaitu darimana sumber airnya, tentu di dalamnya terdapat kandungan gas CO2 dan H2S serta mineral dan koloid. Oleh lantaran itu, air tersebut perlu diendapkan selama 24 jam dan di-aerasi minimal 8 jam semoga gasnya menguap.
Tingkat keasaman (pH)
Di habitat aslinya ikan cupang berkembang dengan sangat baik di air ber-pH 6,2 – 7 sedangkan di Indonesia air tanahnya mempunyai pH sebesar 5,2 – 6,8. Oleh lantaran itu, untuk mencapai pH ideal air perlu ditambahkan dengan kapur bordo sebanyak 2 ml per 1 liter air. Bisa juga memakai daun ketapang kalau pH air ternyata berada di atas nilai netral.
Kandungan Amonia dan Nitrit
Amonia merupakan gas buangan dari metabolisme ikan, baik dari kotoran atau dari pakan. Jika kadar amonia tinggi di dalam air, maka ikan akan keracunan dan mabuk.
Sedangkan nitrit yaitu gas yang sangat beracun hasil dari perombakan protein pecahan dari amonia. Kandungan nitrit tinggi pada air yang kotor dengan jumlah ikan yang padat.
Memberikan Pakan
A. Pakan Alami
Pakan ikan cupang termasuk gampang didapatkan, bisa dengan membelinya atau mencarinya di alam bebas. Salah satu pakan alaminya bahkan tersedia berlimpah ketika sedang animo hujan atau animo kemarau. Ikan cupang termasuk ikan yang tidak rewel dan gampang beradaptasi, sehingga makanannya pun juga banyak jenisnya.
Salah satu diam-diam cara merawat ikan cupang aduan semoga sehat dan berpengaruh bertanding yaitu terletak di teknik pinjaman jenis pakan ke ikan cupang aduan ini. Berikut yaitu jenis pakan alami yang bisa kita berikan untuk memperlihatkan gizi komplemen pada ikan cupang aduan peliharaan kita.
1. Jentik nyamuk/Wiggler
Termasuk pakan alami yang mengandung banyak protein. Jika animo kemarau jentik nyamuk bisa ditemukan di air yang menggenang. Pakan ini juga menjadi solusi terbaik kalau kita ingin menghemat biaya pakan ikan cupang aduan. Selain itu, jentik nyamuk juga bisa ditemukan di parit atau got di sekitar rumah kita.
Berikan jentik dalam bentuk larva (posisinya terbalik di permukaan air) bukan bentuk kepompong (bulat terlihat membengkok). Jentik kepompong tidak baik diberikan kepada ikan cupang lantaran akan membuatnya perutnya buncit dan kemudian mati.
Jangan terlalu banyak memperlihatkan jentik nyamuk lantaran kalau tidak habis maka nanti akan berkembang menjadi nyamuk.
Tips gampang untuk memilah jentik nyamuk dari larva binatang lain yang sudah kita ambil pribadi dari alam bebas yakni dengan memasukkannya ke dalam air es. Jentik nyamuk akan teler dan mengendap ke dasar air sedangkan yang bukan jentik akan mengambang.
2. Cacing darah/Bloodworm
Pakan ini sebetulnya bukan termasuk jenis cacing, tapi larva nyamuk jenis Chironomus sp. yang kebanyakan dijual di pasaran dalam keadaan beku. Walaupun mempunyai protein yang tinggi, ikan cupang biasanya tidak tertarik memakannya lantaran sudah mati.
Solusinya yakni dengan memperlihatkan cacing darah yang masih hidup. Tetap berikan secukupnya saja, lantaran cacing berpotensi mengakibatkan perut cupang buncit karna teksturnya yang keras sehingga sulit dicerna.
3. Cacing sutra/Red Water Worms
Mudah ditemukan di alam terutama di bantaran kali dan bahkan dijual oleh sebagian orang. Bertekstur lembut dan harganya relatif murah. Populasi cacing ini biasanya menurun ketika datang animo hujan.
Cacing sutra sangat elok diberikan lantaran sanggup mempercepat pertumbuhan ikan cupang aduan ke bentuknya yang sempurna. Kekurangan dari pakan ini yakni menciptakan air aquarium lebih cepat kotor. Usahakan bilas dahulu cacing sutra sebelum dimasukkan ke aquarium ikan cupang aduan kita.
4. Kutu air/Water Flea
Pakan terbaik untuk anakan cupang yang gres menetas kurang lebih 4 hari lantaran mengandung banyak protein dan gampang dicerna oleh anakan cupang. Selain untuk anakan, kutu air juga sangat direkomendasikan untuk diberikan ke ikan cupang aduan.
Akan tetapi, kutu air tidak selalu tersedia di alam bebas bahkan kalau ada jumlahnya tidak terlalu berlimpah. Budidayanya pun tergolong sulit sehingga menciptakan harga relatif cukup mahal di pasaran. Contoh kutu air yang sering dijadikan pakan alami ikan cupang yaitu jenis Moina dan Daphnia.
5. Artemia/Brine Shrimp
Artemia termasuk udang primitif yang merupakan embrio yang sebelumnya tertidur dan kemudian bangun. Pemberian pakan ini harus dengan takaran yang sesuai lantaran sanggup menimbulkan ajal kalau diberikan terlalu banyak pada ikan cupang.
Sebenarnya, artemia merupakan makhluk hidup yang tinggal di laut. Usahakan kita membilasnya terlebih dahulu semoga kadar garam yang terdapat di artemia berkurang sebelum diberikan ke ikan cupang kita.
6. Microworms
Cocok untuk pakan alami ikan cupang anakan dan dewasa. Cacing ini berwarna putih atau krem dan terlihat sangat halus serta termasuk pakan alami yang gampang dibudidaya. Cukup dengan membeli satu kali sebagai starter maka kita bisa mempunyai stok pakan hidup untuk waktu yang sangat lama.
Microworms sangat cocok diberikan ke burayak ikan cupang di dikala masa-masa kritis habisnya cadangan masakan berupa kuning telur yang umum terjadi di rentang 3-10 hari sehabis menetas.
Microworms yang kecil dengan gerakan meliuk-liuk bisa menarik perhatian burayak yang lapar untuk memakannya sehingga sanggup dijadikan masakan dari luar pertama burayak ikan cupang.
Efek yang dihasilkan pada burayak yang memakan microworm yaitu bisa meningkatkan pertumbuhan, mencerahkan warna tubuhnya, dan meningkatkan kesehatan.
7. Kuning telur/Yolk
Kuning telur bisa diberikan pada burayak di umur sekitar 4-14 hari sebagai ganti microworm atau kutu air kalau sedang mengalami krisis krisis kutu air. Cukup kukus kuning telur hingga matang dan berikan sedikit demi sedikit.
Pakan ini bisa dijadikan sebagai alternatif untuk ikan cupang aduan dewasa, namun jangan terlalu banyak dan sering diberikan lantaran dikhawatirkan akan mengotori air aquarium dan mengakibatkan penyakit bagi ikan cupang kita.
B. Pakan Buatan
Pemberian pakan buatan untuk ikan cupang aduan sebetulnya tidak terlalu direkomendasikan. Akan tetapi, bisa dijadikan sebagai alternatif kalau pakan alaminya sedang sulit ditemukan. Biasanya kesulitan menemukan pakan alami ikan cupang aduan terjadi di animo kemarau.
Contoh pakan buatan untuk cupang aduan biasanya yakni pakan yang terbuat dari cacing sutera yang telah difermentasi. Untuk takaran pinjaman pakan jenis ini cukup sebanyak 2-3 kali dalam sehari dengan asumsi akan habis dalam waktu 10-15 menit.
Batasi naluri makan cupang aduan kita hingga kenyang. Jangan terlalu banyak memperlihatkan pakan hingga menciptakan ikan cupang aduan kita terlalu kenyang. Usahakan pakan yang diberikan juga semoga sisa pakan tidak mengotori air di aquarium.
Penyakit pada Ikan Cupang dan Cara Mengatasinya
Kebanyakan alasannya yaitu penyakit pada ikan cupang aduan yaitu dari kondisi air yang kotor sehingga menjadikannya sebagai kawasan tumbuhnya jamur, basil serta parasit.
Ikan cupang aduan ataupun hias yang terkena suatu penyakit biasanya akan memperlihatkan sikap yang umum terjadi seperti, gerakan ikan cupang yang tidak aktif ibarat biasanya, nafsu makan yang berkurang atau bahkan tak makan sama sekali.
Jika dilihat sekilaspun, ikan yang terjangkit penyakit tertentu warna tubuhnya akan terlihat memudar dan siripnya tidak terkembang tepat atau bahkan menguncup.
1. Infeksi Jamur Kulit
Gejala penyakit ini yaitu muncul bercak putih di tubuh ikan, ikan jadi pasif, warna memucat, dan tidak nafsu makan. Penyakit ini sanggup menular ke ikan yang lain. Penyebabnya lantaran jamur dan kualitas yang rendah dan kotor
Pengobatan:
- Isolasi/karantina terlebih dahulu ikan yang terinfeksi.
- Ganti air dan basuh higienis tempatnya.
- Berikan Methylene Blue, dosisnya 2 ml larutan dengan konsentrasi 1% per 10 liter air akuarium.
- Berikan garam ikan konsentrasi 1% atau larutan 10 gr garam dan 1 liter air, berikan sedikit demi sedikit.
- Jika tidak ada tanda-tanda membaik, dalam 3 hari setelahnya ganti air dan ulangi langkah di atas.
2. Bintik Putih/White Spot
Gejala dan penyebab penyakit ini hampir sama dengan infeksi jamur dengan komplemen ikan terlihat sering bergerak dengan cepat dan ibarat berusaha menggaruk-garukkan badannya ke akuarium. Penyakit ini sangat menular.
Pengobatan:
- Isolasi/karantina terlebih dahulu ikan yang sakit.
- Ganti air dan basuh higienis akuariumnya.
- Berikan Methylene Blue, dosisnya 2 ml larutan dengan konsentrasi 1% per 10 liter air akuarium.
- Berikan garam ikan konsentrasi 1% atau larutan 10 gr garam dan 1 liter air, berikan sedikit demi sedikit.
- Jemur ikan di bawah sinar matahari pagi.
- Jika tidak ada tanda-tanda membaik, dalam 3 hari setelahnya ganti air dan ulangi langkah di atas.
3. Mata Bengkak/Pop Eye
Memiliki tanda-tanda awal yang sama dengan penyakit di atas, yang terperinci kalau terinfeksi mata ikan cupang akan membengkak mulai dari satu mata kemudian merambat ke mata yang lain. Sebab penyakit ini yaitu lantaran basil dan kondisi yang kotor.
Pengobatan:
- Isolasi/karantina terlebih dahulu ikan yang sakit.
- Ganti air dan basuh higienis akuariumnya.
- Berikan antibiotik, ibarat Ampicillin cukup 1 tetes per akuarium.
- Bisa juga memakai obat Anti Internal Bacteria.
- Berikan garam ikan konsentrasi 1% atau larutan 10 gr garam dan 1 liter air, berikan sedikit demi sedikit.
- Jika tidak ada tanda-tanda membaik, dalam 3 hari setelahnya ganti air dan ulangi langkah di atas.
4. Kembung/Swim Bladder Disorder
Gejalanya yaitu perut membesar, ikan sulit berenang atau menungging/miring, pasif, tidak bernafsu makan. Penyebab utama penyakit ini yaitu kebanyakan makan.
Oleh karenanya, pengobatan dilakukan dengan membiarkan ikan puasa tidak makan apapun dalam rentang waktu ikan bisa bertahan hidup.
5. Berak Putih
Penyebab penyakit ini yaitu basil dan kondisi air yang kotor, sifatnya bisa menular. Gejala awal yakni kotoran ikan memanjang, menggumpal dan berwarna putih, ikan pasif, tidak nafsu makan, sirip menguncup dan warna memudar.
Pengobatan:
- Isolasi/karantina terlebih dahulu ikan yang sakit.
- Ganti air dan basuh higienis akuariumnya.
- Berikan antibiotik, ibarat Metrodinazole atau Acryflavine cukup 1 tetes per akuarium.
- Berikan garam ikan konsentrasi 1% atau larutan 10 gr garam dan 1 liter air, berikan sedikit demi sedikit.
- Jika tidak ada tanda-tanda membaik, dalam 3 hari setelahnya ganti air dan ulangi langkah di atas.
6. Insang Memerah/Inflamed Gills
Penyebab utama kondisi air yang kotor sehingga ikan keracunan zat Nitrat. Bersifat tidak menular, dengan tanda-tanda insang menjadi memerah, ikan cupang susah bernafas, dan tutup insang tidak menutup sempurna
Pengobatan:
- Ganti air dan basuh hingga higienis tempatnya.
- Berikan Methylene Blue, dosisnya 2 ml larutan dengan konsentrasi 1% per 10 liter air akuarium.
- Berikan garam ikan konsentrasi 1% atau larutan 10 gr garam dan 1 liter air, berikan sedikit demi sedikit.
7. Busuk Sirip/Fin Rot
Disebabkan lantaran kondisi air yang kotor serta lantaran infeksi bakteri. Sifat penyakit ini sanggup menular. Gejala awalnya yaitu, muncul warna gelap atau kemerahan di sekitar tepi sirip ikan ibarat berdarah. Jika parah bisa merembet ke pecahan tubuh ikan.
Perhatikan bahwa penyakit ini tidak menciptakan ikan menjadi pasif dan berkurang nafsu makan tapi terlihat dari sirip yang menguncup dan terdapat tanda ibarat yang telah dijelaskan di atas.
Pengobatan:
- Isolasi/karantina terlebih dahulu ikan yang sakit.
- Ganti air dan basuh higienis akuariumnya.
- Berikan antibiotik, ibarat Ampicillin atau Super Tetra cukup 1 tetes per akuarium, bisa juga memakai General Tonic.
- Berikan garam ikan konsentrasi 1% atau larutan 10 gr garam dan 1 liter air, berikan sedikit demi sedikit.
- Jika tidak ada tanda-tanda membaik, dalam 3 hari setelahnya ganti air dan ulangi langkah di atas.
8. Bintik Emas/Karatan/Velvet
Disebabkan oleh benalu dan kondisi air yang kotor akhir dari pakan hidup yang kurang bersih. Penyakit ini sangat menular. Gejalanya yaitu timbul bintik keemasan atau ibarat karat pada besi di tubuh ikan cupang (bisa dilihat memakai lampu senter), ikan tidak nafsu makan, pasif dan bergerak cepat serta ibarat menggaruk-garukkan badannya ke akuarium.
Pengobatan:
- Isolasi/karantina terlebih dahulu ikan yang terinfeksi.
- Ganti air dan basuh higienis tempatnya.
- Berikan Methylene Blue, dosisnya 2 ml larutan dengan konsentrasi 1% per 10 liter air akuarium.
- Berikan garam ikan konsentrasi 1% atau larutan 10 gr garam dan 1 liter air, berikan sedikit demi sedikit.
- Jika tidak ada tanda-tanda membaik, dalam 3 hari setelahnya ganti air dan ulangi langkah di atas.
9. Sisik Nanas/Dropsy
Penyakit ini disebabkan oleh basil internal yang menyerang ginjal ikan cupang, kondisi air serta pakan yang kotor. Bersifat sangat sangat menular dan berbahaya. Gejala ikan terkena penyakit ini yaitu perut membengkak, ikan tak bisa buang kotoran ibarat sembelit, pasif, tidak nafsu makan, warna memudar dan sirip menguncup.
Bila sudah parah, perut akan semakin membesar dan kemerahan, sisik terangkat dari perut hingga seluruh tubuh dan menciptakan ikan cupang terlihat ibarat buah nanas.
Pengobatan:
Diakibatkan tanda-tanda yang ibarat dengan sembelit, maka sangat sulit mengetahui kalau ikan cupang aduan kita terkena penyakit ini kecuali sehabis melihat sisiknya terangkat. Jika kita sanggup mengetahui lebih awal kemungkinan ikan cupang aduan kita masih bisa diselamatkan atau sebagai bentuk pencegahan dengan melaksanakan hal berikut:
- Isolasi/karantina terlebih dahulu ikan yang sakit.
- Ganti air dan basuh higienis akuariumnya.
- Berikan antibiotik, ibarat Metrodinazole cukup 1 tetes per akuarium.
- Bisa juga gunakan obat Anti Internal Bacteria (walaupun berdasarkan pengalaman beberapa orang tidak terlalu membantu)
- Berikan garam ikan konsentrasi 1% atau larutan 10 gr garam dan 1 liter air, berikan sedikit demi sedikit.
- Jika tidak ada tanda-tanda membaik, dalam 3 hari setelahnya ganti air dan ulangi langkah di atas.
Demikian pembahasan wacana bagaimana cara merawat ikan cupang aduan, secara umum memelihara ikan jenis apapun mempunyai teknik yang hampir sama.
Artikel tentang cara merawat ikan koki berikut bisa dijadikan acuan komplemen untuk menciptakan lingkungan akuarium yang nyaman dengan kualitas air yang elok serta terkontrol. Hal ini perlu dilakukan semoga air tidak menjadi sumber penyakit serta pinjaman pakan yang sesuai dan penuh nutrisi semoga ikan tumbuh sehat dan aktif.
Sumber https://tekooneko.com/
0 Response to "Cara Sempurna Merawat Ikan Cupang Aduan Biar Cepat Besar Dan Besar Lengan Berkuasa Bertanding"
Posting Komentar