iklan

Penjelasan Paham Komunisme Dan Liberalisme

Penjelasan Paham Komunisme dan Liberalisme Penjelasan Paham Komunisme dan Liberalisme

A.    Paham Komunisme

 Meskipun komunisme telah dihentikan di Indonesia,  namun masih ada para pengikutnya yang berkeliaran di negara kita dan tidak tidak mungkin akan muncul kembali apabila kita tidak waspada.   Dengan dalih membela kaum miskin dan menonjol-nonjolkan kekurangan yang masih terdapat dalam pelaksanaan pembangunan,   kaum komunis akan berusaha muncul kembali.  Karena itulah komunisme di Indonesia merupakan ancaman latent yang harus kita waspadai.  Kita mencatat beberapa ciri khas PKI yang diperlihatkan dalam mencapai tujuannya, yaitu :

1).    Menciptakan situasi konflik untuk mengadu domba pihak tertentu.

2).    Menghalalkan segala cara untuk mencpai tujuan menyerupai menteror, menculik, memfitnah, membunuh, dan lain sebagainya.
Tokoh utama yang mengajarkan komunisme ialah Karl Mark (1818 - 1883), tokoh sosialis revolusioner yang banyak menulis naskah di bidang sosial dan ekonomi. Ajaran Marx kemudian ditambah dengan pandangan Engels dan Lenin, sehingga anutan Komunis melandaskan diri pada terori Marxisme dan Leninisme.

3).    Ajaran Komunis ialah atheis

Ajaran Komunis didasarkan pada kebendaan,  oleh lantaran itu komunisme tidak percaya adanya Tuhan.
Bahkan agama dikatakannya sebagai racun bagi masyarakat.   Ajaran tersebut terang bertolak belakang dengan anutan Pancasila.
Dengan Ketuhanan Yang Maha Esa,  bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

4).    Masyarakat komunis tidak tidak bercorak nasional

Masyarakat yang dicita-citakan komunis ialah masyarakat komunis dunia yang tidak dibatasi oleh kesadaran nasional.  Hal ini tercermin dalam usul Marx yang sangat populer :  Kaum buruh di seluruh dunia,  bersatulah !
Komunis juga menghendaki masyarakat tanpa nasionalisme.  Hal ini bertentangan dengan pancasila.  Yang dengan sila Persatuan Indonesia,   secara tegas menyatakan ,    bahwa nasionalisme ialah suatu yang fundamental. Bahkan nasionalisme yang sempit,  tetapi nasionalisme yang dijiwai oleh kemanusiaan yang adil dan beradab dan dikaitkannya dengan sila-sila yang lain.

5).    Masyarakat komunis masa depan ialah masyarakat tanpa kelas.

Masyarakat tanpa kelaslah yang dianggap akan menawarkan suasana hidup yang kondusif dan tenteram dengan tidak adanya hak milik langsung atas alat produksi dan hapusnya pembagian kerja.
Hal ini bertentangan dengan Pancasila yang mengakui adanya kebhinnekaan dalam masyarakat,    namun masyarakat Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk membuat keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.  Dalam rangka ini dikembangkanlah asas kekeluargaan dan kegotong-royongan

6).    Pembangunan masyarakat dan negara

Perombakan masyarakat berdasarkan komunis hanya mungkin dilakukan oleh kaum proletar dengan jalan mengadakan revolusi.  Setelah revolusi berhasil, maka kaum proletar sajalah yang akan memegang tampuk pimpinan pemerintahan dan menjalankan pemerintahan secara diktatur yang mutlak ( diktatur proletariat ).  Hal ini sangat bertentangan dengan Pancasila yang memandang negara bukan milik kelompok atau kelas tertentu, melainkan milik seluruh rakyat. Oleh lantaran negara bertitik tolak dari warga negaranya yang diakui sebagai langsung yang sanggup berdiri diatas kaki sendiri dan bertanggung jawab, maka negara Indonesia ialah negara yang demokratis terhadap Pancasila.
Rencana Pembangunan ditentukan oleh rakyat sendiri melalui para wakilnya dengan menetapkan  Garis-Garis Besar Haluan Negara ( GBHN ).



B.     Paham Liberalisme

Intisari dari anutan Liberalisme ialah bertitik tolak dari hak asasi yang menempel pada insan semenjak lahir dan tidak sanggup digangu gugat oleh siapapun termasuk penguasa,  kecuali dengan persetujuannya.

Hak asasi tersebut, mempunyai nilai dasar ( intrinsik ) yaitu kebebasan dan kepentingan langsung yang menuntut kebebasan individu secara mutlak, yaitu kebebasan mengejar kebahagiaan hidup di tengah - tengah kekayaan materiil yang melimpah dan dicapai dengan bebas.  Ancaman dari paham liberalisme hampir tidak sanggup digolongkan dalam uraian sejarah sebagaimana tergambar dalam ancaman golongan komunis.

Ini disebabkan lantaran ancaman liberalisme sangat terselubung dan secara tidak sadar tertanam dalam cara berpikir dan bertindak masyarakat tertentu di Indonesia.  Paham liberalisme selalu mengaitkan aliran pikirannya melalui hak asasi insan yang menjadikan paham tersebut mempunyai daya tarik yang berpengaruh di masyarakat kalangan tertentu.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Pancasila yang memandang insan sebagai makhluk Tuhan,  yang mengemban tugasnya sebagai makhluk langsung dan makhluk sosial sehingga dalam kehidupan bermasyarakat wajib menyelaraskan kepentingan pribadinya dalam kepentingan masyarakat,  dan haknya selalu dikaitan dengan kewajibannya terhadap masyarakat.

Sumber http://mmustanger.blogspot.com

0 Response to "Penjelasan Paham Komunisme Dan Liberalisme"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel